Selasa, 27 Agustus 2013

Spiritualis Desa

Seorang Spirutalis Desa, apapun nama yang disematkan padanya; lebai, mangku, beliyan, sandro, memiliki kehormatan dalam tugas yang mulia bagi masyarakatnya, yakni: Pertama, menjawab segala keluh, yang disebabkan oleh sakit parah yang lama tak terobati, putus harapan atas cinta yang terkhianati, Histeria dan ketakutan atas realitas yang tak tertanggungkan, ketertinggalan atas pencapaian yang sepatutnya ia dapatkan, Ketertindasan dan kezaliman oleh kekuasaan yang sombong, kebingungan atas tak tergapainya pintu-pintu benderang ilmu pengetahuan, kemiskinan yang menyayat hati, juga, ketersesatan imani di jalan yang benderang. Kedua, menggelar karpet merah kebahagiaan bagi setiap jiwa yang membutuhkan. Ketiga, menggurangi beban berat dari sang penanggung yang terseok-seok dalam amanah. Ke-empat, meramu jurus bagi kemenangan Satria Pembela Bangsa, dalam berbagai pertarungan menjawab tantangan negeri dan masyarakatnya. Ke-lima, membimbing setiap rohani menuju keindahan berketuhanan, energy kedamaian bagi alam bumi semesta, dan menebarkan gelombang kebajikan pada setiap jiwa. Ke-enam, mendampingi seluruh proses kehidupan; perkawinan, kelahiran, kematian, pendewasaan, hingga kemaknaan akan kehidupan. Ke-tujuh, menyediakan niscaya atas peristiwa - peristiwa kejut dalam peri kehidupan. Melatih reflek dalam godaan, tantangan, dan tempias dari kegalauan zaman. Spritualis Desa, apapun nama yang disematkan padanya, adalah pintu –pintu keluhuran yang bersahaja. Padepokan Gde Pharne, 17 agustus 2013

Tidak ada komentar: