Selasa, 15 Desember 2009

Deklarasi Kekerabatan Indonesia

Kami dari Para Pewaris Kerajaan, Kesultanan se Nusantara,
Kami dari Para Kepala dan Pimpinan Suku se Indonesia
Kami dari Para Pemangku adat, budayawan, pelestari khasanah budaya Bangsa,

Menyatakan dengan sepenuh hati, segenap jiwa raga, demi kokohnya hubungan kekerabatan sebagai sebuah Bangsa, bahwa seluruh dan segenap warga Bangsa adalah satu saudara yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Semua kita adalah darah yang sama untuk menciptakan kemuliaan, keindahan dan kemartabatan Bangsa yang semerbak mewangi.
Menyatakan dengan sepenuh hati, segenap jiwaraga bahwa ikatan bathin antara warga Bangsa, dan tetesan darah setiap anak Bangsa merupakan tetesan darah seluruh Bangsa Indonesia, yang patut dibela, dipertahankan dan dijaga disemua ruang dan waktu.
Menyatakan dengan sepnuh hati, segenap jiwaraga, bahwa persuadaran, kekerabatan adalah anugrah yang tiada terkira dari Yang Maha Kuasa untuk dijadikan energi bagi kemaslahatan Bangsa dan luhurnya peradaban..


Muara Kaman, 25 Nopember 2009

1. Kerajaan Selaparang Lombok



Putra Anom Lalu Suherman Hidayat, SH
Pewaris Kerajaan

2. Kerajaan Bantaeng Sulawesi




Ir. H. Andi Anwar Qamran, M.Si
Karaeng / Raja / Pemangku Adat


3. Kesultanan Dhasa Nawalu Tapanuli




Patuan Bona Bulu
Raja Panusuk

Bersepakat:

1. Kerajaan Kutai Mulawarman



Alpiansyahrechza Fachlevie Wangsa Warman
Gelar Sri Baduga Maharaja Sri Nala Praditha

2. Etno Forum
Perhimpunan Kepala Suku se Indonesia


Shri Lalu Gde Pharmanegara
President / Ketua Umum Pengurus Nasional

3. Kalasunda




Ir. Roza Mintaredja



4. Kepala Adat Dayak,



Yuinus Ngayoh

Minggu, 25 Oktober 2009

Mahapatih Gadjah Anom dibukit kasih sayang

Komisi Sosial Nasional

Untuk internalisasi dan proses penyeluruhan kerja-kerja sosial indonesia, diperlukan;
1. Memahami konsep dan bangun sosial diseluruh komunitas, lokus dan subkultur di indonesia
2. Memahami peta sosial secara detail di seluruh wilayah republik Indonesia
3. Memahami kearifan sosial
4. Memantau dan menyediakan diri sebagai mitra dialog persoalan- persoalan sosial
5. Menjadi sahabat bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
6. Menjadi Pemantau kebijakan sosial oleh dinas instansi terkait, pemerintah daerah, departemen sosial, dan institusi negara lainnya.
7. Menjadi pusat informasi persoalan sosial indonesia
8. Membantu penyusunan skenario pembangunan sosial indonesia
9. Melakukan evaluasi kerja-kerja sosial indonesia
10. Dialog antar bangsa perkembangan sosial indonesia
11. Mengkampanyekan dan mempromosikan kemuliaan sosial indonesia
diperlukanlah Komisi Nasional Indonesia, sebagai bentuk kontribusi, kesadaran dan peranserta aktif masyarakat pada pemaknaan sosial di indonesia..

Rabu, 03 Juni 2009

Gagasan Pelestarian Sumber Daya Genetik di Kerajaan dan Kedatuan di Pulau Lombok

Shri Lalu gde pharmanegara, forum keraton ntb

Sebagai bangsa yang dikaruniai alam dan cuaca yang sangat ideal, Indonesia memiliki ribuan bahkan jutaan sumberdaya genetik , dari sabang sampai merauke. Namun sejarah juga mengatakan, bahwa bangsa, saking banyaknya pontensi sumberdaya genetik itu, tidak dapat melindun ginya satu persatu. Kasus Sambiloto dan Brotowali yang dipatenkan di jepang, adalah contoh betapa lemahnya mekanisme pertahanan budaya dalam perlindungan terhadap sumberdaya genetik. Begitu pula klaim bangsa – bangsa lain, pada varietas – varietas lain di Indonesia. Namun, syukurlah upaya paten jepang dapat diselamatkan, walau bukan karena upaya pemerintah belaka, jauh daripada itu juga karena kesadaran bangsa jepang terhadap perlindungan hak sumberdaya genetik itu. Dibalik itu semua, dalam logika gunung es, sesungguhnya begitu banyak persoalan dalam sumberdaya genetik Indonesia, seperti kasus budidaya kayu ebony, pengambilan sampel padi varietas tradisional Indonesia yang dikembangkan dinegeri asing. Lantas dijual dengan harga mahal di bumi Indonesia. Dan celakanya, sebagaian dari kita ada juga menjadi agen-agen dari pembelian itu, dan sebagian lagi menjadi korban dari benih palsu, yang sumberdaya genetisnya diambil dari bumi pertiwi ini.
Mengapa bisa terjadi demikian (?) Setiap kita bisa saja menyalahkan pemerintah Republik Indonesia dengan instansi terkaitnya, tapi sesungguhnya, bila kita berkenan merenungkan sejenak, bukankah ini juga terjadi karena tingkat kepedulian masyarakat pada aspek pelestarian dan perlindungan sumberdaya genetik dan pemahaman kearifan tradisional yang kian terkikis dari masa ke masa.
Peranserta masyarakat, yang secara struktur tradsiional diperwalikan pada para Raja, Sultan, Panembahan, Somba, Kiraha, Karaeng dan atau sebutannya, menjadi sangat penting dan vital dalam upaya menyeluruh untuk perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya genetik secara terkendali. Perlindungan yang didasarkan oleh pemahaman yang utuh dengan skema filosofis local, dengan pola aturan- aturan local pula. Begitu pula pola pelestarian dan pemanfaatan yang selalu menjadi aspek terpadu antar satu nilai dengan nilai lainnya.
Pemanfaataan yang selaras alam, menjaga harmoni dan meniti kesetimbangan hubungan antara; manusia, alam dan Tuhan, merupakan pola yang sangat arif dan agung bagi masyarakat local. Pemahaman falsafah keselerasan ini, menjadi pemahaman kosmologis masyaraka local dalam bentuk dan manifestasi perilakunya sehari –hari. Bahkan, pola pola kesetimbangan itu telah menginternalisasi mindset rakyat demi pelestarian itu. Sebagai contoh, setiap orang akan merasa tidak nyaman bila harus menebang pohon beringin, sebagai mitologi yang mengiringinya, di pohon beringin tersebut ada mahluk yang besar dan sensitive. Maka dari itu, pohon itu seolah dipuja dan dirawat dengan sesajian yang khusus pula. Dibalik itu semua, para pemangku adat hendak menuturkan kepada masyarakat, selanjutnya kita semua, untuk melestariakan sumberdaya air dibawah pohon beringin. Riset Botani, berabad-abad kemudian, menyatakan bahwa ternyata dibawah pohon beringin terdapat simpanan air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarkatnya. Bahkan untuk menjaganya, disekitaran pohon itu, dilarang untuk melakukan tindakan yang tidak senonoh.
Oleh para pemangku adat, diproduksi juga kata “malik” sebagai bentuk dari upaya pelestarian yang luarbiasa. Dengan kata itu, upaya pelestarain menjadi sangat efektif. Diksi “malik” mewakili seluruh semiologis yang melibatkan impresi yang dalam pada upaya itu. Orang bisa merasa berdosa sepanjang hayat bila telah melanggar “malik” itu. Bila seseorang melanggar malik, secara lambat laun ia akan menerima suatu reward yang sudah terdesign dalam system mindset. Hukuman itu, lebih dari sekedar efek jera yang sekarang dikembangkan oleh system hokum positif. Bila terkena hokum positif, orang belum tentu merasa bersalah, karena masih banyak menyisakan perdebatan dalam pemaknaan terhadap kebenaran. Kebenaran dalam kasus perlindungan dan pelestarian sumberdaya genetik berbentur dengan mesin kepentingan eksternal yang sering menggoda suatu komunitas tertentu.
Maka peran dari para Raja, Sultan, Panembahan, somba, datu dan Pemangku Adat menjadi tampuk kebenaran. Matabathin dari seluruh pencapaian hakekat hidup dan kesejatian. Maka dari itu, pada masyarakat tradisional, para Raja, Sultan, Panembahan dan Pemangku adat lainya sangat diprasayaratkan untuk memiliki daya matabathin yang tajam dan peka, dalam menjaga keharmonisan hubugan segitiga, qoriyah thoyibah; Manusia, Tuhan dan Alamnya.
Seorang Raja harus tuntas pemahamannya pada keselarasan alam, kearifan tradisional, dan falsafah kepemimpinan. Bersamaan dengan itu, upaya – upaya semakin meningkatkan kemampuan dibidang keselarasan itu seriring dengan daya tafsir aksiologis dari para pemangkunya dalam menafsir tanda – tanda alam. Seorang Raja, Sultan, Pemangku adat, sangat tahu kondisi kawasannya, sangat merasakan bila terjadi ketidakseimbangan dalam wilayah kuasanya. Termasuk daripadanya sangat peka terhadap gejala-gejala alam, bencana, wabah dan lain sebagainya.
Revitalisasi kerajaan dan keraton Indonesia, bukanlah membangunkan kembali nyinyir anggapan kaum modernis pada feodalisme, namun sejatinya adalah upaya yang terpadu, menyeluruh dan efektif untuk pelestarian lingkungan, penguatan kearifan tradisional, perlindungan sumberdaya genetik local, dan pola pemanfaatan yang berdasar pada ABS ( acsess & benefit sharing).
Upaya pelestarian lingkungan, penguatan kearifan tradisional, perlindungan sumbedaya genetik haruslah dimulai dari jiwa – jiwa yang sudah mencapai titik pemahaman yang utuh dan kokoh pada daya nuraninya. Haruslah diemban oleh jiwa yang sanggup menanggung beban tanggungjawab yang besar sebagai khalifah fil ardh, pemimpin dimuka bumi. Tiadalah mungkin, kita mempercayakan upaya konservasi itu oleh mereka yang penuh kembimbangan, hidup diantara hedonism, dan kebingungan metodologis. Maka dari itulah, para calon putra raja, calon putra mahkota dan calon Sultan selalu dibekali dengan pemahaman yang begitu dalam, ibadah yang kuat, semedi dan pertapaan yang tinggi, kemampuan penguaaan diri, dan karakteristik building yang sangat intens. Upaya ini adalah upaya memasukkan pemahaman yang dalam, makrokosmos pelestarian dalam kalbu sang Raja. Kemampuan itu menjadi penyeimbang dari seluruh petanda dari gejala- gejala alam. _Penguatan yang sangat teguh pada pola peribadi yang meliputi kemampuanya menguasai delapan unsure kehidupan ddidalam dirinya. Konsep makrokosmos dengan 8 unsur itulah, yang menguatkan betapa setiap para pemimpin ini menjadi sesuatu yang sangat khas. Walau sayang sekali, ketika menyerahkan kekuasaan ke republic, para raja, sultan dan datu pada saat itu, belum sempat mengintroduksi pemahaman itu dalam tubuh demokrasi Indonesia.
Untuk mendukung pola makrokosmos itulah, maka disetiap keraton, puri, puro, taman atau nama lain dari kawasan istana, selalu disediakan space untuk bentuk harmoni itu. Disetiap keraton, selalu dipelihara tanaman – tanaman langka, beringin, taman – tanaman hias local, dan varietas obat-obatan, bahan bahan pewarna yang merupakan asili daerahnya. Bahkan, beberapa tanaman tertentu, diberi gelar “kyai” sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap nilai pelestarian terhadap jenis pohon itu. Dibeberapa lokasi lain, pohon beringin dan juga jenis pohon tertentu dimaknakan sebagai kepaduan hati dan keselarasan nurani. Dialun –alun selatan kita bisa saksikan, pohon beringin menjadi saksi kisah cinta yang akan diikrarkan. Di Lombok, pohon beringin, di “loang balok” merupakan saksi dari kesepakatan hati yang bersatu. Pola kerangka fikir, dalam pelestariannya itu telah menginternalisasi jauh dikedalaman menjadi bentuk kesatuan hati bagi cinta dalam keselarasan alam.
Posisi pepohonan tertentu, didalam tradsi inilah yang sering kita sebut sebagai PSDAT ( perlindungan Sumberdaya alam terkait). Posisi cultural suatu jenis varietas tertentu memberikan suatu pola yang sangat khas dalam upaya perlindungan dan pelestaraian sumberdaya genetik.
Di Pulau Lombok, khususnya para Raja, Datu dan Pemangku Adat, selalu memiliki jenis Kayu Sulaeman, yang diyakini sebagai suatu kayu pengejawatahan dari system makrokosmos orang sasak di pulau Lombok. Kayu Sulaeman menempati posisi yang sangat tinggi sangat tinggi sebagai sumber aura, kemampuan penaklukan dan penyatuan jiwa Sang Datu dengan suara alam dan mandat ketuhanan. Kayu Sulaeman adalah manifestasi dari keteguhan, karena diyakini disegani oleh para mahkluk halus, serangga dan pihakpihak yang berniat jahat padanya. Kayu Sulaeman, yang didapatkan dengan cara bertapa di gunung rinjani, sebagai puncak spiritualitas sukubangsa Sasak, merupaka mandate pelestarian yang luarbiasa. Sampai saat ini, kawasan rinjani masih memiliki 400 varietas etnobotani, yang sebagian besar daripadanya memilik terregistrasi dan memiliki nama latin.
Sebagai Raja, Datu, dan Pemangku Adat di gumi sasak, seluruh trahnya memiliki kewajiban moral untuk melestarikan seluruh sumberdaya genetik itu sebagai “anak kandung” dari mandat pewarisannya secara menyeluruh. Seorang Raja, Datu dan Pemangku Adat digumi sasak, bukan saja bertanggung jawab pada nasib manusia sasak hari ini, dan inheren daripadanya sikap kepeduliannya pada persoalan lingkungan dan pelestarian. Tapi juga menjamin seluruh pemanfaatan sumberdaya hayati itu secara baik dan terkendali. Potensi sumberdaya hayati haruslah dikelola sedemikan rupa sehingga, terjamin kelestarian, status pemilikannya dan dayaungkitnya bagi kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat local.
Begitu pula, komitmen para Raja, Datu dan Pemangku adatdi bumi lombok pada jenis kayu sentiki ( atau sentigi), yang merupakan kayu yang sangat bermanfaat sebagai anti serangga yang sangat efektif. Konsep “ririk” dalam tradisi sasak, adalah upaya menempatkan serangga pada tempatnya, tanpa harus mengganggu kehidupan manusia. Apabila kita berhadapan dengan fauna, maka upaya dini dari system tradisional adalah membuatnya “menyingkir” bukan harus membunuhnya. Ajaran filosofis inilah yang diajarkan oleh para raja, datu dan pemangku adat, untuk membentuk suatu kesantuan, baik bagi diri sendiri, masyarakat, lingkungan, kawasan hutan, pesisiran maupun dilautan.
Berdasar dari filosofis besaran terhadap pelestarian ala mini, para raja,datu dan pemangku adat, mengejawantahkan nilai – nilai itu sebagai falsafah hokum dan diturunkan dalam bentuk “awig-awig”. Sisem awig-awig yang berkarakter antisipatif adalah upaya pemahaman “paramartha” dari kehidupan yang raya dan besar sebagai wujud kepahaman pada system makrokosmos.
Para Raja, Datu, dan pemangku adat adalah tubuh keraton itu sendiri. Dan Keraton, Puri, Puro dan Taman adalah bentuk padat dari seluruh jagadraya. Pemahaman yan g utuh tentang tubuh keraton dan tanggungjawa pada seluruh jagadraya sebagai bentuk kepemangkuan adalah manifestasi simbolismenya. Lantas, bagaimana pemahaman ini berdialog dengan zaman yang terus berkembang, disinilah tugas para trah, pewaris dan pelanjut kerajaan, kedatuan dan keraton nusantara, khususnya bagi masyarakat sasak yang sangat meyakini bahwa gumisasak adalah pusat dari segala pusat peradaban dunia. Wallahu alam bissawab..

Mataramya, gerbang peradaban, 20 mei 2009

Selasa, 26 Mei 2009

Chamber of Indonesian Royal

Oleh Shri Lalu Gde Pharmanegara Parman


Sedemikian banyak pertanyaan diajukan kepada saya, atau mungkin juga kita semua; untuk apakah kerajaan dan kesultanan yang sudah punah itu dibangkitkan kembali, untuk apakah kedatuan dan keraton dihidupkan lagi. Adakah kita hendak kembali kea lam feodalisme, ataukah kita sedang kehilangan jatidiri, ataukah juga kita coba tenggelam dalam pertanyaan tentang asal (?) Benarkah kita tengah diamuk krisis identitas akut diantara percepatan zaman yang melesat tak terkendali.
Tapi, benar juga, jika ada orang – orang yang ingin bertanya; mengapa Indonesia hari ini lebih mundur tinimbang zaman Kerajaan Srivijaya, karena dizaman itu pusat bisnis asia tenggara sepenuhnya dikuasai olehnya. Bahkan kekuatan dagangnya, melintas jauh kedaratan asia lainnya. Mengapa pula Indonesia hari ini, lebih minder tinimbang di zaman Majapahit, yang sanggup menciptakan bahasa jawa sebagai bahasa diplomasi internasional, atau mengapa kekuatan maritime di zaman kesultanan Gowa lebih tangguh ketimbang dinegeri ini hari ini.
Ada apakah yang dimasa itu (?) padahal dimasa itu teknologi tiadalah semaju sekarang, belum ada satelit, komputerisasi, internet, telepon selelur, pesawat terbang dan lintas batas interpersonal lainnya. Dizaman itu, tiada teori social yang secanggih hari ini..

Banyak sekali pertanyaan pertanyaan kritis yang butuh jawaban, atas kondisi Indonesia hari ini;
• Dari bangsa penyantun bagi bangsa – bangsa lain di asia menjadi bangsa yang sangat – sangat perlu disantuni.
• Dari bangsa yang sangat konfident menjadi bangsa yang minder, malu-malu dan tersipu-sipu.
• Dari bangsa yang jaya dilaut menjadi bangsa yang kebobolan melulu; illegal fishing, penyusupan kapal selam dlsb.
• Dari bangsa yang sangat kuat persatuannya, menjadi bangsa yang terpecah- pecah. Dari bangsa yang sangat tahu jatidirinya, menjadi bangsa importer jatidiri, sehingga untuk menemukan dirinya sendiri dibutuhkan konsultan asing.
• Dari bangsa yang eksportir hortikulutra dan hasilbumi, menjadi importer besar yang dieja negara-negara kecil dipelosok dunia.
• Dari bangsa yang bermartabat menjadi bangsa yang penuh dengan tandatanya.

Siapakah yang dapat menjawab perbandingan perbandingan yang sangat menyolok ini, ditengah zaman yang terus melesat ke masa depan.
Tentu, kita tidak ingin kembali ke zaman kerajaan, atau ke era kesultanan. Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) sebagai sebuah konsep sudah sangat sangat bagus. Sebuah kecerdasan kolektif yang terindah bagi negeri ini, Sebuah anugrah yang tida terkira nilainya. Namun, dapatkah kita semua mengambil pelajaran terbaik dari pengalaman – pengalaman masa lalu. Dunia yang mungkin bukan hitamputih, kehidupan yang bukan seperti operasabun atau sinetron picisan.
Dunia yang lebih bercahaya, karena setiap waktunya adalah rangkaian pembelajaran yang tiada terputus satun bait dengan bait lainnya. Rangkaian waktu yang selalu memiliki makna yang dalam, detail dan berproyeksi ke masa depan.

Kerajaan, Kesultanan, Kedatuan, Keraton dan apapun yang seistilah dengan itu, adalah Taman Surga Pembelajaran yang diciptakan Tuhan untuk kita semua. Disanalah tersimpan rahasia sejarah yang selama ini kita cari, pengetahuan tradisi yang sangat dalam, khasanah keilmuan yang sangat berarti, dan alamat kemuliaan yang kini hilang.
Disanalah pula, kita dapat mengais saripati makna dari rindu akan kejayaan, arguemntasi pentingya persatuan, dan bangun dari karakter kebangsaan. Disetiap kerajaan tersimpan pustaka yang sangat penting bagi kembalinya arus pengetahuan dari negeri timur. Menuntaskan kembali cita-cita dari yang tertunda dari para pencinta negeri ini, atau sekedar membuktikan bahwa ternyata kita adalah bersaudara, dan tiada pantas untuk terpecah belah.

Mandat pembelajaran inilah, yang dapat kita gunakan sebagai spirit dari perjuangan kebangsaan, energi kesatuan sebagai sebuah bangsa, dan kemartabatan yang binar dihadapan bangsa – bangsa asing.
Kita tidak boleh lagi, menjadi bangsa yang minder, rendadiri dan tergagap dihadapan diplomasi intenasinal. Kita juga tidak akan tertipu oleh bentuk wadag dari peradaban, sekaligus daripadanya memiliki imunitas cultural dari serangan mereka yang dilahirkan sebagai bangsa yang bingung dan sesat jalan.

Tiadalah pantas bagi kita, untuk menjadi bangsa yang diremehkan. Bangsa yang sekedar dijadika pasar dan bulan-bulanan dari negara asing, apapun nama negara itu. Kita tidak pantas menjadi boneka siapapun juga, dari dari kitalah lidah yang berdaya itu bersendikan dzikir dilatih oleh susastra. Dan dari kitalah wajah yang berseri menyambut setiap pagi sebagai cahaya yang berdaya bagi kemanusiaan. Kitalah yang ditakdirkan untuk menjadi pemimpin bangsa – bangsa lain didunia, karena akhlak, budi, pemahaman pada rahasia, dan kearifan yang seluas samudra.

Pada kerajaan, kesultanan, kedatuan, keraton dan atau apapun namanya, kita belajar, satu demi satu, mengeja huruf demi huruf..
Pastikan kejayaan itu kembali, pada masa yang gilang gemilang di masa depan..
Yakinlah, sejarah akan berulang dan formatnya yang lebih indah untuk kita dan masa depan Bangsa Indonesia.

Jakarta, 24 mei 2009

Selasa, 19 Mei 2009

Dewan Peradaban Nasional

Rapat Harian Pengurus Pusat Dewan Peradaban Nasional, senin, 18 mei 2009, memutuskan untuk segera melaksanakan program SKENARIO PERADABAN NASIONAL yang akan diselenggarakan diseluruh kecamatan se indonesia, untuk membangun bangsa yang lebih selaras peradaban bangsa. Disamping itu, DPN akan segera menyelenggarakan Asian Cultural Summit (ACS) di asia tenggara. Pilihan lokasinya, adalah Malaysia, Brunei dan Indonesia.

Komitmen Film Indonesia

untuk memperjuangkan dan mengembangkan potensi perfilman daerah se indonesia, Sultan Saladin, Lalu Pharmanegara bersama kawan-kawan mendirikan KOMITMEN FILM INDONESIA yang berkantor pusat di Sentul Bogor..
Untuk lauching pertama, KFI akan memperjuangkan;

1. Adanya pelatihan, pendidikan dan kursus - kursus perfilman bagi pejabat daerah dan instansi terkait ditingkat daerah, sebagai pembekalan untuk menguatkan kreatifitas daerah;

2. Adanya fasilitasi produksi Film Daerah yang dapat mengangkat potensi, gagasan dan folklore daerah sebagai sumberdaya perfilman nasional;

3. Menciptakan management aktor dan kru film yang memiliki daya soliditas yang tinggi insan perfilman indonesia, untuk membentuk karakter film indonesia yang berjiwa pancasila;

4. Menfasilitasi penyelenggaraan festival-festival film, ditingkat daerah, sebagai sentrum perfilman yang berbasis rakyat dan identitas manusia indonesia;

5. Menerbitkan jurnal dan majalah film, yang menjadi media informasi dan komunikasi perfilman indonesia yang sebagai filter budaya dari infiltrasi budaya asing, neoliberalisme, hedonisme, patriotime import. Jurnal yang akan dinamakan MaFIa ( majalah film indonesia) merupakan wahana seluruh masyarakat film indonesia untuk mengembalikna film dalam jatidiri bangsa.

KFI, akan trus bekerja bagi rakyat dan masyarakat indonesia yang lebih berperadaban..

Sabtu, 25 April 2009

One MIlion Idea / OMI

satu juta gagasan..
setiap gagasan, satu juta gerakan..
setiap gerakan, satu juta lembaga..
setiap lembaga, satu juta program..
setiap program, satu juta kegiatan..
setiap kegiatan, satu juta manfaat..
setiap manfaat, satu juta bagi jiwa..

jakarta, 25 april 2009

Rabu, 04 Februari 2009

Instrumen Keraton Nusantara

Bahan - bahan untuk assesment nusantara heritage dalam rangka pemberdayaan keraton sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam penguatan keraton, dengan ini management Nusantara Heritage menawarkan draft Instrumen keraton nusantara sbb:


1. Bangunan inti Keraton; pendopo, ruang tamu khusus, ruang kerja sultan / raja, taman dalam, ruang istirah Raja, Ruang khusus permaisuri, ruang khusus mahadewi, Ruang khusus garwo padmi lainnya, ruang besar para selir, kamar rias permaisuri, kamar pakaian kerajaan, kamar senjata, kamar para emban- dayang dan pembantu, ruang meditasi raja, ruang sayap, dapur khusus raja, dapur tamu, dapur umum keraton. bangsal - bangsal khusus, ruang jamuan khusus, ruang singasana..

2. Alun- alun; berfungsi sebagai tempat berkumpul

3. Masjid / Tempat peribadatan; ada tempat khusus khalwat raja, ruang khotib, tempat mengaji anak - anak, ruang mudzakarah, ruang penghulu, selayaknya konsep islami centre

3. Taman- taman; taman bunga, taman bermain putra putri

4. Kebun Binatang; tempat binatang piaraan khusus raja, permaisuri, garwo, putra - putri. Kebun binatang juga dibuka untuk umum.

5. Konservatorium / observatorium; sumberdaya genetik / sdg asli daerah, pembibitan dan budidaya termasuk bibit - bibit hadiah dari pelbagai daerah.

6, Padepokan; untuk pengajaran pengetahuan tradisional, penginapan cantrik, ruang - ruang belajar, termasuk media outbound dan latihan kemiliteran sederhana

7. Panti sosial; untuk penampungan para yatim piatu, orang tua jompo, janda - janda dan anak - terlantar

8. Supermarket; untuk penjualan soevenir, artshop, koperasi, supermarket, kantin sederhana, warung

9. Pusat Pembelajaran; sebagai tempat pembelajaran untuk ilmu- ilmu modern

10. Pasar tradisional; untuk penjualan hasil bumi dan kebutuhan harian rakyat..

11. Klinik; pusat perawatan, rumah sakit

12. Maqam; pekuburan khusus raja, dikitari pekuburan bangsawan, dikitari pekuburan masyarakat umum.

13. Guest house; tempat penginapan setara hotel bernuansa tradisional

14. Kawasan keraton; gerbang utama, tembok kawasan, parkir systems, gerbang samping, halaman keraton, ruang sayap kanan - kiri, dapur umum, permandian umum, istal.

15. Graha Budaya ; gedung pertunjukan, teater terbuka, teater tertutup, teater kecil, galeri seni rupa, sinema, planetarium, ruang workshop seni, studio musik.

16. Media Centre; radio fm, radio am, pusat radio komunitas, tv lokal, internet, kelola website, redaksi majalah, koran, tabloid, ruang konfrensi pers..

17. Museum ; benda- benda pusaka

18. Perkantoran; untuk seluruh adminstrasi keraton

19. Workshop; bengkel latihan kerja dan produksi keraton; soevenir, merchandist

20. kebun keraton; kebun untuk hortikulutra dan tanaman keras khusus,,

21. Keraton View; tergantung lokasi masing - masing; danau, pegunungan, pantai dlsb

22. Secure; menara pantau, benteng, asrama balatentara, pusat logistik perang, ruang komando

23. Ruang Mahkamah Keraton; ruang sidang, ruang penjara, ruang hakim, ruang panitera, ruang pembela, ruang hukuman..

24. lain - lain..

Ketua Harian
Nusantara Heritage,


Lalu Pharmanegara
Shri Begawan

Ensiklopedia Keraton Nusantara

Jaringan Khasanah Keraton Nusantara (JKKN) menyelenggarakan Lokakarya penulisan Eksiklopedia Keraton Nusantaran (EKN) yang merupakan panduan dan bahan bacaan tentang keraton dan segala hal yang berhubungan dengan itu. Entry Eksilopedia ini, terdiri atas;
1. Kerajaan / Kesultanan atau yang dipersamakan dengan itu
2. Raja / Sultan atau yang dipersamakan dengan itu
3. Locus kerajaan; kota -kota lama, dan tempat berdirinya keraton..
4. Tokoh yang bersejarah dalam kerajaan dan dinamika antar kerajaan
5. Peristiwa - peristiwa penting kerajaan
6. Periodesasi kerajaan
7. Silsilah dan hubungan kekerabatan antar kerajaan
8. Perangkat perang kerajaan
9. Keraton; arsitektur, planologi dan design
10. Dokumen - dokumen penting kerajaan
11. Ilmu - ilmu yang tersimpan di kerajaan
12. Khasanah pengetahuan tradisi kerajaan
13. Sumberdaya genetik / sdg yang dipelihara kerajaan
14. Folklore dan seni tinggi kerajaan
15. Jabatan dan kepangkatan dalam kerajaan
16. istilah - istilah khusus kerajaan

Eksikopedia Keraton Nusantara ini, akan disusun oleh: Shri Begawan Lalu Pharmanegara Al Sasaki ( direktur eksekutif JKKN), Pangeran Hary Gondo ( Menteri Sekretaris Negara Kesultanan Kutai Kertanegara), Andi Rustam Paga ( Sembang Kada Luwu / Sekretaris Harian Nusantara Heritage) disupport oleh para pakar keraton dan sejarahwan indonesia.

Senin, 02 Februari 2009

Nusantara Heritage

sebagai bentuk konkrit dari multipihak pada pemberdayaan dan revitalisasi keraton di indonesia, Asosisasi Kerajaan dan Keraton se Indonesia ( AKKI) berkerjasama dengan Jalan sejahteran nusantara ( jalasutra) melaunching sebuah lembaga kerja yang dinamakan NUSANTARA HERITAGE. Lembaga ini adalah bentuk jaringan pemberdayan keraton yang bersinergi dengan Viotel ( vellage on line hotel) untuk memberikan posisi yang layak bagi keraton - keraton di indonesia dalam peta pariwisata dunia. Seperti yang kita ketahui bersama, keraton - keraton indonesia memiliki potensi yang sangat dahsyat sebagai DTW ( daerah tujuan wisata ) di Indonesia. Hal ini didukung karena di dalam keraton terdapat khasanah budaya indonesia yang sangat bernilai tinggi, dan sekaligus menunjukkan adiluhung bangsa Indonesia pada ranah ilmu pengetahuan, pengobatan, arsitektur, ragama hias, folklore dan pemuliaan sumberdaya genetik. Eksekutif nasional AKKI, merangkap sebagai direktur eksekutif Nusantara Heritage, Lalu Pharmanegara, berharap bahwa lembaga ini merupakan manifestasi yang senyatanya dari seluruh komponen bangsa dalam mengambil pembelajaran dan inspirasi proses transformasi dari karya -karya besar yang dilahirkan oleh sistem yang selama ini dikenal di indonesia. Sebagai Sekretaris Pelaksana, dijabat oleh Andi Rustam, Sembang Kada, Kerajaaan Luwu Sulawesi Selatan, yang telah pengalaman internasional 20 tahun dibidang kebudayaan dan pariwisata. Beliau lama di belanda, dan eropa untuk kerja - kerja heritage dan kajian sejarah purbakala.

Lembaga Kebudayaan Sasak

untuk menfasilitasi seluruh proses berkebudayaan bagi masyarakat sasak di lombok, para budayawan sasak mencoba menggagas kelahiran Lembaga Kebudayaan Sasak (LKS). Lembaga ini dimandatkan untuk menggali potensi kebudayaan nusantara khususnya di bumi lombok dan sekaligus juga kebudayaan sasak yang berakulturasi dengan berbagai sukubangsa seantero nusantara. Upaya ini merupakan posisioning kebudayaan sasak dalam peta kebudayaan indonesia sekaligus menjadi tapak kehadiran sasak di peta dunia.
Beberapa event segera diluncurkan dengan pekan kebudayaan sasak lombok, dutaseni keberbagai daerah dan menghadiri event-event festival diluarnegeri. Lembaga Kebudayaan Sasak adalah menjadi barometer pencapaian dari kepahaman kultural orang sasak dalam laju peradaban masa kini. Lembaga Kebudayaan Sasak meretas jalan menuju kejayaan sasak di masa depan.

Management HKI Tradisional Indonesia

Sebagai bentuk dari upaya perlindungan dari Hak Kekayaan Tradisional Indonesia, Majelis Kebudayaan bersama JKTI / Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia dan Adviser Hukum Internasional Tisnaya I Kartakusuma, segera meluncurkan suatu program kerjasama untuk melayani masyarakat indonesia yang bernama Management HKI Tradisional Indonesia, atau disingkat MAHAKITI. Program ini adalah untuk melakukan pendampingan, assistensi terhadap proses sertifikasi, kuasa kerjasama antar pihak pemilik HKI dengan berbagai pihak users, advokasi terhadap penyalahgunaan HKI tradisional indonesia, dan juga pemasaran bersama terhadap hasil product rakyat indonesia. Upaya ini untuk mengantisipasi para kapitalis dan agent- agentnya di indonesia mencaplok hak-hak tradisi dinusantara yang sering terjadi diberbagai kasus dan tempat. Mahakiti, akan berkantor pusat di jakarta, dan akan membuka perwakilan diseluruh ibukota propinsi di indonesia.

Minggu, 01 Februari 2009

Kalender Pharmanegara

Dalam waktu dekat, etnoforum akan menerbitkan Kalender lengkap yang menyatukan berbagai kalender dalam satu wahana saja. Ini merupakan perpaduan kalender lunar, solar dan lunisolar diseluruh dunia. Perpaduan kalender pra islam, hijriah, hijriah persia, mesir, china, yahudi, caka, jawa, budha, sunda, iran, jepang / sumera, romawi, julian, gregorian, masehi, anno domini, dan berbagai etno lain di dunia. Walau diantara kalender tersebut ada merupakan varian, turunan maupun kompilasi dari berbagai kalender. Namun penerbitan dalam satu wahana kalender merupakan sauatu yang baru.
Kalender ini juga memasukan horoscope cina dan india, pranata mangsa karya susuhunan pakubuwono VII, pemahaman astrologi, petanda - petanda alam, hari-hari penting sedunia, kelahiran -tokoh, bioritme, tafsir - tafsir dan segala informasi yang dimungkinkan yang masih berhubungan dengan sang waktu.
Diupayakan pula, dapat dimasukkan astronomi trasidisional dan modern, kedudukan bintang - bintang dan kajian astrofisika lainnya.
Kalender ini akan diproduksi dalam kurun waktu dekat, selama uji coba akan dinamakan KALENDER PHARMANEGARA yang bila diterima oleh pihak Indonesia, akan menjadi Kalender Indonesia.

Selasa, 27 Januari 2009

Metarindu Pharmanegara

I.
Sehelai rindumu adalah sungai pengetahuan tentang sang kekasih,
Setunas rindumu adalah bening harapan yang dirawat setiap saat,
Sedahan rindumu adalah kemuliaan tuk memandang metarindu dari retina keindahan,
Seranting rindumu adalah sayap ketulusan yang terbang dilangit asmara,
Semesta rinduku dalam kepasrahan pada NYA.

II.
Kuingin mengecup keningmu dengan puisi,
mencium bibirmu dengan sajak-sajakku,
mendekapmu dengan syair-syairku,
mensetubuhimu dengan satireku pad luka menganga diliang sejarahku..

III.
Andai engkau tahu,
cahaya tentangmu yagn selalu kujaga dalam jiwaku..
andai engkau tahu,
namamu telah menjadi unsur pembentuk darahku..
andai engkau tahu, pagiku selalu untukmu..

IV.
senja bagimu duhai metarinduku;
darahku mengalir mengeja namamu,
nafasmu luruh dalam jiwaku..
Engkaulah taksonomi cintaku yang tak dapat diterjemahkan zaman..

V.
Dimanakah pisau rindu itu engkau simpan,
mengapa saat ini ia merobek jiwaku,
kalbuku dalam keindahan bayangan belai dirimu..
bangkitkan metarinduku untukmu..

VI.

Kuingin hantarkan istirahmu dengan doa dan tembang nan indah,
seraya kecup dahimu penuh kasih..
metarinduku menjadi bumi, matahari, rembulan, dan bintang dalam mimpi tentangmu..

VII.
Siapakah yang diajarkan malam untuk bangun dan menangis dipangkuan taubat..
Siapakah yang diajak malam untuk berdzikir dalam bioritme kehidupan..
Siapakah yang dirangkul malam untuk menyulam saripati kejadian..
Engkaukah itu sang Pengabdi di pagi hari,
Sang perkasa disinga hari,
Sang pemetik makna disenja, dan
Sang Pecinta di petang hari..

VIII.
senja itu bersembunyi dibalik jantungmu,
seolah hela nafasku ada dijiwamu;
berdama degubnya yang indah,
semerbak mewangi dari metarinduku padamu..
semesta kasihku..

IX.
Alangkah indahnya bila senyummu temaniku selalu,
seraya mengurai satu persatu makna setiap peristiwa,
karena engkaulah metarindu yang tak akan pernah terpisah dari jiwaku..

X.
Duhai dikau yang hadir dalam mimpi-mimpiku,
engkaulah ujian ketulusanku yang selalu mencemetiku dengan kerinduan..
yang selalu masukanku ke gua dan lorong-lorong kesabaran..
tapi kukan tetap sayang padamu..

XI.
Duhai kekasih jiwa,
sebatang al fatihah untukmu dalam samudra metarinduku..
Ada yang tak mampu kusampaikan,
karena pisau takdir itu telah merobek hasratku padamu..

XII.
Duhai kekasih,
sungguh kucintaimu;
jadilah ranting dari harapanku,
jadilah rembulan untuk estetikaku,
jadilah malam pada..

XIII.
andai kan bisa,
cinta dan rinduku akan kualihkan saja pada perempuan sederhana,
tiada perlu seindah dirimu,
tapa apa mau dikata,
rinduku hanyalah tentangmu..

XIV.
Ketika semua orang mengagungkan kesetiaan,
dikau melecehkannya..
Ketika semua orang mengasah ketulusan,
dikau menafikannya..
Ketika semua orang rindu kekasih,
dikau menyisihkannya..

XV.
Apatah yang lebih indah,
tinimbang menemui dalam mimpi penuh rindu..

XVI.

Karena pada pagimulah bersemi rindu berdahan rimbun ketulusan,
keberterimaan untukku apa adanya,
tatapan rindu nan membara,
ijinkan ku kecup keningmu sebagai salam..

XVII.
Tiada yang menantiku,
digunung-gunung tiada,
dibukit-bukit juga tiada,
tiada yang menantiku!
Kecuali senyap yang berbisik tanpa kata,
didesau rindu yang tak pernah kau ijinkan berbunga.

jakarta, 2008 -2009

Senin, 26 Januari 2009

sajak sajak hari ibu

I.
Sebersit senyum ibu, sejuta pengharapan. .
Setetes airmata ibu, sedanau dukalara bangsa
Sesaat tawa ibu, hilanglah penat sewindu berlalu..

II

Karena Bunda, sungai kasih sayang itu menyusuri muaranya..
Karena Bunda, setiap hela nafas benam dalam damainya..
Karena Bunda, matahari kecerdasan mencapai pencerahannya. .
Karena Bunda, bumi keindahan menjaga langitnya..
Karena bunda, bunga harapan memancar harumnya..
karena bunda, setiap kata menemu maknanya..

III..

Ibu..
mak..
bunda..
mom..
mami..
mama..
mother..
inaq..
oh..

jakarta, 22 desember 2008
Shri Lalu Pharma

Lelaki

Lelaki yang terindah adalah dia memahami petanda alam,
menyelami detail ilmu pengetahuan,
cendekia menembus zamanya,
menjelajahi segala rahasia,
puncak dari pencapaian sastra dan kesenian,
serta selalu menciptakan keriangan dan kegembiraan nan cerdas bagimu..

Lelaki yang terhebat adalah dia yang membuatmu bangga sebagai Sang Kekasih,
mensyukuri kehadiranmu sebagai anugrah,
memuliakanmu setinggi mahkota, dan
menjadikanmu perempuan paling beruntung di maya pada..

Lelaki yang tercerahkan adalah dia yang mendedikasikan seluruh hidupnya untukmu,
memanggul semua bebanmu,
memenuhi semua kebutuhan dan keinginanmu,
melaksanakan kewajiban - kewajibannya untukmu,
mewujudkan mimpi-mimpimu,
mendukung semua gagasanmu,
mengasah kecakapanmu, serta
merealisasikan cita - citamu..

Lelaki yang Perkasa adalah dia memahami takdirnya sebagai pemimpin besar negeri ini,
namun juga mampu memuaskanmu di segala ruang dan waktu..

Lelaki yang terkuat adalah dia yang berjaya di medan pertarungan,
menuliskan namanya dengan tinta emas pada sejarah peradaban,
berdaya pada apa yang kehendakinya,
kuasa utk mengangkat martabatmu dipundak-pundak langit, sekaligus
mengagungkan dirimu dalam kesempurnaan hidup..

Lelaki yang mempesona adalah dia yang mampu membuatmu selalu serasa dihalaman surgawi,
sabar memahamimu,
tekun mendengarkan keluh kesahmu, dan
memandang persoalan dari sudut pandangmu..

Lelaki yang sejati adalah dia yang memahami makna firman Tuhan dalam kitab suci,
menjadi tauldan bagi kaumnya,
nafas selaras alam,
peduli pada penderitaan manusia,
titik harmoni pada semesta alam,
pemenang melawan dirinya sendiri, dan
selalu merindumu dalam doa nan tulus, serta
membawamu menuju keridholan illahi dalam kerja-kerja yang sederhana..

Lelaki yang tercinta adalah dia yang selalu menggetarkan jiwamu serasa dikayangan,
mendawai kenangan bagi kalbu yang membuncah, dan
menyentuhmu dengan selaksa asmara yang tiada pernah kau temukan sebelumnya..

Lelaki yang terbaik adalah dia yang menolongmu kala nestapa,
menghiburmu kala duka,
menyembuhkan kala luka,
menghiburmu kala duka,
meneduhkanmu kala terik,
menghangatkanmu kala beku,
membangkitkanmu kala lemah,
menyegarkanmu kala letih,
mendengarkanmu kala tertekan,
melapangkanmu kala sempit,
menemanimu kala lara, dan
melegakankanmu kala sesak..

Lelaki yang terkasih adalah dia yang gagah raganya,
harum tubuhnya,
rupawan wajahnya,
lembut peringainya,
rendahhati sikapnya,
halus budibahasanya, dan
merafal namanu disetiap bulir-bulir darahnya, dan
menyebutmu seirama degub jantunya..

Lelaki yang terpilih untukmu adalah dia yang..

Lelaki

Lelaki yang terindah adalah dia memahami petanda alam,
menyelami detail ilmu pengetahuan,
cendekia menembus zamanya,
menjelajahi segala rahasia,
puncak dari pencapaian sastra dan kesenian,
serta selalu menciptakan keriangan dan kegembiraan nan cerdas bagimu..

Lelaki yang terhebat adalah dia yang membuatmu bangga sebagai Sang Kekasih,
mensyukuri kehadiranmu sebagai anugrah,
memuliakanmu setinggi mahkota, dan
menjadikanmu perempuan paling beruntung di maya pada..

Lelaki yang tercerahkan adalah dia yang mendedikasikan seluruh hidupnya untukmu,
memanggul semua bebanmu,
memenuhi semua kebutuhan dan keinginanmu,
melaksanakan kewajiban - kewajibannya untukmu,
mewujudkan mimpi-mimpimu,
mendukung semua gagasanmu,
mengasah kecakapanmu, serta
merealisasikan cita - citamu..

Lelaki yang Perkasa adalah dia memahami takdirnya sebagai pemimpin besar negeri ini,
namun juga mampu memuaskanmu di segala ruang dan waktu..

Lelaki yang terkuat adalah dia yang berjaya di medan pertarungan,
menuliskan namanya dengan tinta emas pada sejarah peradaban,
berdaya pada apa yang kehendakinya,
kuasa utk mengangkat martabatmu dipundak-pundak langit, sekaligus
mengagungkan dirimu dalam kesempurnaan hidup..

Lelaki yang mempesona adalah dia yang mampu membuatmu selalu serasa dihalaman surgawi,
sabar memahamimu,
tekun mendengarkan keluh kesahmu, dan
memandang persoalan dari sudut pandangmu..

Lelaki yang sejati adalah dia yang memahami makna firman Tuhan dalam kitab suci,
menjadi tauldan bagi kaumnya,
nafas selaras alam,
peduli pada penderitaan manusia,
titik harmoni pada semesta alam,
pemenang melawan dirinya sendiri, dan
selalu merindumu dalam doa nan tulus, serta
membawamu menuju keridholan illahi dalam kerja-kerja yang sederhana..

Lelaki yang tercinta adalah dia yang selalu menggetarkan jiwamu serasa dikayangan,
mendawai kenangan bagi kalbu yang membuncah, dan
menyentuhmu dengan selaksa asmara yang tiada pernah kau temukan sebelumnya..

Lelaki yang terbaik adalah dia yang menolongmu kala nestapa,
menghiburmu kala duka,
menyembuhkan kala luka,
menghiburmu kala duka,
meneduhkanmu kala terik,
menghangatkanmu kala beku,
membangkitkanmu kala lemah,
menyegarkanmu kala letih,
mendengarkanmu kala tertekan,
melapangkanmu kala sempit,
menemanimu kala lara, dan
melegakankanmu kala sesak..

Lelaki yang terkasih adalah dia yang gagah raganya,
harum tubuhnya,
rupawan wajahnya,
lembut peringainya,
rendahhati sikapnya,
halus budibahasanya, dan
merafal namanu disetiap bulir-bulir darahnya, dan
menyebutmu seirama degub jantunya..

Lelaki yang terpilih untukmu adalah dia yang..