Rabu, 27 Agustus 2014

SASAK GAWAT DARURAT

Seorang anak lari tergopoh-gopoh pulang, seraya teriak,” gawat miq.. gawat miq, sasak gawat darurat”. Lantas salah seorang kakaknya menyela, “ araq napi sak paran sasak gawat darurat nike?”. Dengan nafas tersengal, sang adik bercerita, bahwa Sasak sudah dalam kondisi gawat darurat, karena: Pertama, Pemerintahan di gumi sasak sudah dikuasai oleh para ulama yang buruk perilakunya. Mengatasnamakan agama untuk kepentingan seksual, dan kekayaan peribadinya saja. Mulutnya ngerocot mengutip ayat-ayat suci, tapi perilakunya sudah rakus, tamak, dan penuh curiga. Kedua, Tanah di gumi sasak, sudah habis dipetak-petak oleh orang asing dan para penyembah berhala. Ketiga, perdagangan dan pertanian dikuasai oleh imperialisme desa dan para toke-toke. Keempat, para menak-nya sudah mabuk, lupa daratan, dan hanya gontok-gontokan atasnama adat dan kebangsawanan. Kepemimpinan sudah dicuri oleh kaum sudra, yang berpura-pura menjadi cendikiawan, tuanguru atau orang kaya. Kelima, para alim ulamanya menjadi lebih arab dari orang arab, sehingga agama kehilangan basis pemahamannya. Mereka sibuk mengutip ayat, tanpa pernah bisa menjawab persoalan rakyat dengan jawaban agama. Keenam, lingkungan hidup sudah hancur sejadi-jadinya. Sungai-sungai kering, hutan-hutan gundul, pencemaran dimana-mana, polusi mulai nampak, suhu meningkat drastis, dan burung-burung sudah tak lagi terdengar suaranya. Ketujuh, Perpustakaan kosong, buku-buku sudah tak lagi digemari. Kedelapan, para akademisi menjadi parade pertukangan untuk mencari sesuap nasi. Parade manusia keminter, dan cendikiawan koplak. Universitas hanya mencetak ijazah, sementara kecerdasan sudah mandeg di awan. Pendidikan semakin tidak bermutu. Kesembilan, Konflik social semakin rawan, pencurian semakin marak, perampokan kian banyak. Kesepuluh, para politisi kian individualis, hanya mementingkan dirinya sendiri. Sementara mulutnya semakin berbau pesing, karena terlalu banyak janji-janji. Kesebelas, para seniman adalah para pemabuk yang sakit parah. Menyanyikan lagu-lagu cinta disaat manusia lapar dan sengsara. Penakut dan cenderung hura-hura. Keduabelas, masyarakat kian apatis, frustasi dan putus asa. Waduuuh… gawat… Mataram, 28 agustus 2013

Disuatu masa yang kuimpikan.

Digerbang itu, aku temukan anak-anak bermain dengan gembira, dibelakang gadis-gadis remaja usia sekolah. Keluarga rata-rata punya 10 sampai 15 putra-putri. Tidak ada yang mati muda, bayi bayi lahir selamat, ibu-ibu tetap cantik dan sehat walau sudah melahirkan berkali-kali. Raga yang terawat cantik. Lelaki-lelaki yang tangguh, pekerja keras, kasih dan penuh ketauladan, pemimpin sejati yang membahagiaan istri-istrinya dalam keperkasaan disegala ruang dan waktu. Tidak ada perang, tidak ada Negara, tidak ada penghisapan satu manusia manusia lainnya. Mereka bertani, berjual jasa, melaut, atau apa saja. Dimasa ini, tidak ada tentara, karena tak ada lagi yang bertikai. Tidak perlu penjara, karena semua orang telah belajar makna ketulusan. Tak ada iri hati, dengki, hasad, kriminalitas dan siasat buruk. Mereka rata-rata mati karena tua belaka, sekitar 100 tahun ke atas. Tidak ada yang mati sakit, karena kesehatan telah terjamin dan terpelihara, sanitasi sehat, makanan bergizi seimbang, dan hidup pun dalam jiwa kolektif yang sehat. Walau Jumlah penduduk meledak pesat, tapi tak ada yang kelaparan, karena mereka senang berbagi, pekerjakeras dan pandai menahan diri. Setiap jengkal tanah penuh manfaat, bumi teduh karena pepohonan rindang bersemai. Bunga-bunga mekar bersemi ditaman-taman kota dan desa. Burung-burung dan margasatwa terpelihara dengan baik sesuai habitatnya masing-masing. Walau dunia kian tua, tapi bencana tak lagi datang, karena mereka selalu menjaga moral dan alamnya. Moral yang penuh penghormatan, kata-kata yang penuh kesantunan, dan kemartabatan yang penuh keagungan. Tuhan sayang mereka, seperti juga mereka sangat mencintai Tuhannya. Lingsar, 2 September 2013

KAWAT BERDURI AGAMA-AGAMA

Bila Agama-agama ini telah membuat hidup kita kian sesak, menjadi tameng atas segala sifat iri dengki hasad sombong, menjadi genderang perang setiap kontestasi politik, menjadi proyek-proyek sosial yang kian nyinyir, menjadi asesoris budaya yang kian hampa.. Cobalah untuk istirahat ber-agama sejenak saja, agar kita dapat rasakan indahnya ber-TUHAN tanpa harus dijerat oleh kawat kawat berduri yang ciptakan oleh institusionalisasi agama dan pihak-pihak yang meng-eksploitasi agama sebagai lahan untuk mencari nafkah semata..

SETAN YANG PALING BERBAHAYA

Seorang guru bertanya pada muridnya, " setan apakah yang paling berbahaya bagi manusia?" murid 1. NEGARA, karena negara lah yang telah berselingkuh dengan kekuasaan, untuk menindas dan merampas hak-hak dasar manusia. Negara pulalah yang menyesatkan setiap manusia dalam penghambaan yang paling kejam. murid 2. INSTITUSI AGAMA, karena institusionalisasi agama menjerumuskan manusia baik menjadi jahat, menyulut peperangan besar, pembohongan masssal, pemborosan dana rakyat, dan manipulasi psikologis yang paling besar. murid 3. KAPITAL, karena Uang, Emas dan sistem kapital lah yang membuat banyak orang menjadi sengsara, melegalkan penguasaan secara semena-mena, merampas hak-hak rakyat, menjajah berbagai bangsa di dunia, merampok sumbedaya alam penuh kerakusan. Sang Guru ingin merenung sebentar, tapi lonceng sudah keburu berbunyi, "anak-anak besok pak guru akan membahasnya ya" "selamat siang". Rembiga, juni 2014

Short-course Produksi Agama Baru & Revitalisasi Agama Asli Nusantara

Rapat persiapan penyelenggaraan Short-course Produksi Agama-Agama & Revitalisasi Agama Asli Nusantara, kajian sejarah & sosiologi agama. Capacity Building Aliran Kepercayaan, Advokasi agama-agama minoritas, Pemberdayaan Agama-agama perlawanan melawan hegemoni agama-agama import,Teknologi Bertuhan dan rancang-bangun Majelis Agama Asli Nusantara.. Kita juga menyediakan beberapa instrument penyusunan agama-agama baru, baik untuk kepentingan pribadi, kelompok, maupun kepetingan eksport. ( Bosen juga, ngimpor agama terus, sekaligus mencegah minder-complex seolah-olah orang arab, asia selatan dan bule-bule lebih baik dari bangsa-bangsa nusantara yang merupakan sebermula peradaban manusia : khawatir inilah yang menyebabkan dunia ini kian rusak dan perang melulu). Kita lah sulung peradaban di dunia ini.. Krebung Nine Stars, 22 agustus 2014

Koalisi Kitab Suci

KOALISI KITAB SUCI mengajak untuk menikmati FIRMAN TUHAN UNTUK SEMUA MANUSIA, dengan telaah, tafsir, paparan pada kitab suci. Untuk seri pertama, akan dikhususkan untuk paparan Al Qur'an, Injil ( barnabas, perjanjian baru, perjanjian lama, duetarokanonik, dll), Tripitaka, Weda ( rigweda, yajurveda, samaveda, atharvaveda,) Empat Kitab ( Ajaran Besar, Tengah Sempurna, Sabda Suci & Meng zi), Lima Sutra ( sanjak, hikayat, Perubahan, Kesusilaan, Chun Qiu), Kitab Mormon, ( doktrin dan perjanjian, mutiara yang sangat berharga), Kitab Saksi-saksi Yehuwa, Tanakh, Talmud, Kitab Panaturan, dan kitab-kitab suci agama-agama aseli nusantara. Penikmatan akan digelar hari sabtu, 16 mei 2014 pukul 21.00-sls di Mataram. Bila berkenan hadir, mohon konfirmasi.. Salam satu Tuhan bagi semua.

balada

Disaat dunia sedang mengalami duka yang mendalam; bau anyir kematian di tengah pesta pora keangkuhan, kebodohan yang diproduksi oleh lembaga pendidikan penuh taring kepentingan segolongan manusia, ketersendirian di tengah keramaian, sakit yang tak terobati, penindasan yang menyayat dibawah kaki kekuasan, semakin gelapnya nurani di rimba liar perasaan manusia-manusia boneka. Perang yang dijadikan tanda kedigjayaan, kemiskian dan busung lapar pada anak-anak di seantero bumi.. Tatapan mata yang memelas itu. Oh, Jiwa, mengapa seolah berjuta tangisan dan jeritan yang kian menyanyat.. Tegakah, oh tegakah kita, berdiam diri berpangku tangan. membiarkan peradaban manusia dititik nadir.. Sempatkah, oh, sempatkah, kita memikirkan persoalan remeh temeh, bila penderitaan itu didepan mata kesadaran kita sendiri.. Apalah maksud hidup didunia yang hanya sepintas ini, bila kita tidak ikut serta memberikan sesuatu yang terbaik bagi kemanusiaan, peradaban dan kemuliaan manusia.. Walau hanya dengan doa...

AKU DATANG KE SEBUAH PULAU

Aku datang ke sebuah pulau Yang tanahnya dikuasai oleh para penjajah, China, Orang kaya Jakarta dan Tamu Asing. Sungai-sungainya kering, karena hutan sudah digunduli oleh para pembalak hutan. Mata air dikuasai oleh berhala-hala, diberi bunga tujuh rupa, hanya sebagai cara untuk mengangkanginya.. Sumber-sumber air dikuasai perusahaan air kemasan, mencetaknya dalam gelas-gelas dan botol-botol, lantas menjualnya pada warga desa itu dengan harga yang mahal. Buruh tani berjejer tanpa lahan, tanpa harapan.. Aku datang ke sebuah pulau Yang orang-orangnya rajin bertengkar, membuat masalah kecil jadi besar.. Obrolannya tanpa pengetahuan, miskin ilmu dan cupit wawasan.. Mereka bertarung di gelap malam tanpa pencerahan.. Merekalah orang-orang yang pernah terjajah, Walau kini dipelukan di Indonesia Raya, masih tetap hidup kalah Penuh curiga, rendah diri, dan terpecah-pecah.. Negeri tergadai dan cepat menyerah.. Aku datang ke sebuah pulau Yang penguasanya terjerumus dalam ruang-ruang sekolah jiwa. Kagum pada dirinya sendiri, bermain asyik dengan angka-angka.. Hidup dalam kesadaran yang hampa, seraya asyik menjilat vagina.. Aku datang ke sebuah pulau.. Yang para alim ulamanya adalah parade pura-pura.. Berdebat tentang fiqh yang tak pernah tahu dimanakah konteksnya.. Institusi agama yang kian lama kian menggurita.. Tapi sepi nilai, ketauladan dan makna-makna.. Aku datang ke sebuah pulau.. Cekam aku dalam rindu .. Dukalara yang harubiru.. Lingsar, 04 September 2013

DIBAWAH POHON ASAM

Duduk di akar pohonnya yang kokoh, seorang lelaki berkata: Bila orang di agama A, manusia hanyalah dalam keadaan merugi, maka agama itulah yang menyelematkannya. Oh, betapa manusia hanyalah orang-orang celaka. Bila orang di agama B, manusia hanyalah individu yang terluka, maka agama itulah yang mengajarkan kebahagiaan. Oh, betapa manusia hanyalah adalah sekumpulan individu yang duka nestapa. Bila orang di agama C, manusia hanyalah dalam keadaan bahaya, maka disediakan juru selamat, lantas hanya dengan bersenandung, semuanya seolah tuntas. Oh, betapa manusia hanyalah bagian dari penipuan sejarah. Bila orang di agama D, manusia hanyalah abdi yang jelata, maka setiap orang hanya menjerat dirinya untuk sesuatu yang kosong melompong, khayalan yang diletakkan pada artefak-artefak fisika radiatif. Oh, betapa manusia dibodohi di zaman yang terang benderang. Bila orang di agama E, manusia hanyalah pengembara yang kesepian, maka pencarian atasnama keyakninan di ruang hampa makna. Oh, manusia hanyalah korban kebingungannya sendiri. Bila orang di agama F, manusia hanyalah geram yang panas membara, ingin dimilikinya semua sumberdaya alam, keuangan dunia, perdagangan, kekuasaan. Oh, betapa manusia hanya budak ambisi yang dendam. Bila orang di agama G, manusia hanyalah benda dari benda-benda besar di muka bumi, maka ia membungkuk pada benda-benda lainnya sebagai kekuatan raya di kerajaan para benda. Oh, betapa manusia hanyalah benda kecil yang tiada berarti suatu apapun jua. “apakah kangmas ini atheis” kata seseorang padanya Bila orang menjadi atheis, maka sebenarnya dia sedang menunjukkan ketidak-mampuannya memahami Tuhannya. “apakah kangmas ini spiritualis” celetuk yang lain Spriatualis itu hanyalah sebutan bagi para perindu yang sebatangkara, “susu tanpa wahana, tanpa manis, tanpa air, tanpa gizi” “Lalu apakah kangmas percaya Tuhan?” tukas yang lain. “Apa yang kau buat hari ini?” Lingsar, 30 september 2013

Tentang KADO

Seorang anak bertanya pada ibunya, apakah yang harus dihindari ketika belajar agama. Dengan lembut ibunya menjawab, " maka hindarilah KADO". " Kado, apa itu?" anak itu bertanya.. "Kado itu adalah bila kita seseorang beragama hanya berpatokan pada "katanya-katanya", "agama dongeng" dan "Otak atik gathuk"" tukas ibunya.. Banyak orang beragama hanyalah kumpulan katanya; katanya ustadz, katanya penghulu, katanya pendeta, katanya pastor, katanya bhikku, katanya kitab, katanya buku, katanya pakar, cuma katanya-katanya, bukan kata dirimu sendiri yang diperas dari patisari spiritual dirimu yang jernih dan agung.. Banyak orang beragama hanyalah kumpulan agama dongeng. Dongeng tentang orang arab, dongeng tentang orang india, dongeng tentang orang romawi, dongeng orang china.. hanyalah dongeng, agama tidak lebih dari kumpulan dongeng.. Lalu, manakah ceritamu sendiri tentang agama yang sejati. Tuhan yang sebenar-benarnya.. Banyak orang beragama hanyalah otak atik gathuk, akal-akalan dan menghubungkan-menghubungkan antar fakta-fakta yang sebenarnya tidak berhubungan secara spiritual. Jadilah agama yang pura pura berfikir, permenungan yang kosong, dan sekedar lamunan tentan Tuhan dan aturan-aturannya.. Belum beragama yang menurut Sang Pencipta itu sendiri.. Ya, pantaslah mereka berdebat, berbusa-busa, teriak-teriak, karena sama-sama tidak paham dengan Kesemestaan Ketuhananan.. Maka janganlah bergama karena maunya kyai, maunya pakar, maunya teolog, maunya pastor, maunya bhikku, maunya pedanda, maunya pendeta, apalagi maunya dukun, maunya spirutalis.. jangan.. tapi beragamalah sesuai dengan maunya Tuhan.. "Pahamkah dikau nak?" tanya ibunya.. si anak menggangguk, tersenyum, lantas tertidur dengan tenang dipangkuan ibunya. cikini, 04 maret 2014

Andriana dan Agama Baru

Seorang anak perempuan kecil, sebut saja namanya Andriana bertanya pada ayahnya. “ayah, bisakah kita membuat agama baru?”Sang ayah rada terkejut dengan pertanyaaan anak gadis kecilnya itu, seraya melepaskan buku yang tengah dibacanya, berkata: “ Nak, boleh saja orang membuat agama baru, asalkan ia mampu memenuhi 5 syarat” jawab sang ayah.. “Syarat apa itu ayah?” tanya Andriana dengan rasa ingin tahu yang tinggi, seraya juga duduk mendekat disisi ayahnya. “ Pertama,” kata ayahnya. Ia harus mampu menjelaskan tentang ketuhanan. Tuhan yang mudah untuk dipahami, menyatu dengan hidup keseharian, dekat dikalbu dan memberikan cahaya di jiwa pemercayanya. Dalam prosesi pertemuan dengan-NYA ada citarasa ke-esa-an tertentu yang tak dapat dijangkau oleh pikiran, lamunan, khayalan, ketakutan, doktrin, rayuan, dongeng dan kesenian. Sebuah rasa yang lebih dahsyat dari mahadaya CIKRI ( cinta, ideology, keyakinan, rahsa dan iman) Kedua, Ia harus mampu memberikan motivasi yang kuat untuk setiap orang berbuat kebajikan, keluhuran perilaku dan memperhalus budipekerti, sekaligus daripadanya ia mampu memotivasi untuk setiap orang tidak membuat kerusakan alam lingkungan, tindakan criminal, perampasan dan eksploitasi sifat iri dengki hasad dan siasat jahat. Dan secara kolektif sistemik, mencegah terjadinya bencana alam, sosial dan peradaban. Ketiga, ia harus mampu menjawab berbagai pertanyaan dalam perikehidupan, menyelesaikan berbagai macam persoalan dunia dan sekaligus mengentaskan kita dari segala keluhan, baik karena kemiskinan yang menderitakan, penderitaan, sakit yang tak terobat, kesendirian yang menyayat, ketertindasan yang getir, ketersesatan dari segala disiplin pengetahuan, disharmoni pola energy geo-astronomik, gagalnya setiap pencapaian, dan krisis nilai kehadiran. Keempat, ia harus mampu membuka tabir rahasia, pada setiap ruang, waktu, peristiwa, tanda, nilai, makna dan element-element lainnya. Tabir rahasia atas kesejatian manusia, sejarah ruang – bumi – angkasa raya, masa lalu yang bisa tersingkap secara nyata dan masa depan yang terbuka dihadapan mata. Peristiwa-peristiwa yang dapat membuka wajah kebenaran multidimensional. Tanda gelagat alam, manusia, dan mahluk lainnya, nilai dari setiap entitas, makna dari setiap teks dan eksistensialistik dari element-element. Kelima, agama baru itu harus mampu memberikan tawaran yang lebih baik dari seluruh ada agama yang kini tengah bekerja bagi pencerahan manusia. Sebuah alternative atas kegelisahan yang tak berjawab, kegalauan mondial yang memenuhi setiap detail, dan kegagalan manusia untuk mencari kebenaran sejati. Agama itu juga harus memiliki kemampuan untuk membersihkan dunia seisinya dari segala dosa, kesalahan, pengkhianatan, ketersesatan kolektif dan sekaligus menjadikannya sebagai titian berangkat dari titik kesucian yang baru menuju tatadunia yang terindah. “Bila tahu demikian, mengapa ayah tidak membuat agama baru saja?” tanya andriana polos. “ Ayah belum mampu sayang, biar kita import saja dahulu..” tukasnya. Malam bergerak perlahan, andriana masih ingin bertanya, tapi dingin menyergap, dan saatnya anak-anak tidur karena harus bangun pagi sekolah esok hari. Cikini, 21 april 2014. Selamat Hari Kartini

Selasa, 26 Agustus 2014

TUHAN BUATAN SIAPAKAH YANG TUAN SEMBAH..

Siang ini, tiba-tiba saja ada tamu di ruangan kami, bertanya: Tuhan buatan siapakah yang tuan sembah hari ini? Masihkah, tuhan-tuhan import dari gurun timur tengah, india atau rimba belantara (?) Ataukah tuhan-tuhan yang diproduksi orang-orang eropa (?) Ataukah tuhan-tuhan dari mitologi yunani klasik, epos dan dongeng 2 antar bangsa (?) Ataukah tuhan-tuhan, rakitan sepanjang jalan ( ?) Ataukah tuhan-tuhan, yang dirangkai dari khayalan, lamunan dibumbui logika (?) Ataukah tuhan-tuhan, hasil rekaan filsafat, sains dan teknologi digital (?) Ataukah tuhan-tuhan, yang tuan prasangkakan, dan bela mati-matian (?) Tuhan buatan siapakah yang tuan sembah hari ini (?) Kami tertegun, belum sempat menjawab, tiba-tiba orang itu pergi entah kemana.. Cikini, 10 maret 2014

TIADA YANG

Tiada yang lebih pandir, dari orang yang menawarkan KEBAJIKAN dengan cara menipu, dongeng, manipulasi sejarah, melarikan diri dari kenyataan, mengobati luka, entertainment, hidup berkemewahan dan kekaguman pada bangunan2 megah ditengah penderitaan. Tiada yang lebih panik, dari orang yang ingin MENCEGAH KEMUNGKARAN dengan penjara, dosa, pidana, neraka, karma, efek jera, mengeksploitasi penyesalan, penghukuman diri, perang, pembunuhan dan manipulasi psikologis.. Tiada yang lebih menjijikkan dari para IMPORTIR AGAMA, yang menjadikan agama sebagai kuda tunggangan untuk meraih kekuasaan, mengatasnamakan Tuhan untuk pelampiasan nafsu seksual, mengumpulkan harta kekayaan, gila pujian, dan mencari popularitas diatas kutipan. Inilah masa, ketika makna telah pergi jauh meninggalkan realitas kehidupan sehari-hari.. Rembiga, 03 agustus 2014

KEWAJIBAN BERISTRI 3 BAGI LELAKI SASAK DEWASA

Ciri lelaki sasak dewasa yang sejati, adalah jika ia memiliki 3 orang istri ( bukan 2 dan bukan pula 4), yang mampu di bimbingnya menuju kebahagiaan, kesejahteraan, keharmonisan, kemuliaan, dan pencapaian spiritual. Mengapa demikian? karena sesungguhnya dalam suku bangsa Sasak, dipenuhi dengan filosofi tiga ; 3 unsur, 3 segi, 3 patokan, 3 lubang, 3 tingkat, dlsb. Lelaki yang punya istri 4 diduga karena infiltrasi agama tertentu, istri tunggal menunjukkan juga karena infiltrasi gagasan liberalisme barat, dan istri 2 adalah petanda lelaki tersebut dalam proses pematangan menuju kesempurnaan jumlah. Istri 3 bagi lelaki dewasa sasak bukanlah polygami, karena itulah standard dasar bagi etape penting dalam kehidupannya yang utuh, terintegrasi dan setimbang. Renungkanlah..

Silaturahim dengan Islam Hanif Jakarta

Dipenghujung ramadhan yang indah, sy sempatkan bersilaturahmi dengan Islam Hanif Jakarta, sebuah aliran islam yang bersahaja, sederhana, cerdas dan selalu nampak berbahagia. Islam Hanif ini memiliki 7 prinsip gerakan, yang menarik untuk saya catat, yakni: 1. Menguatkan Tauhid dengan sifat 20 & asmaul Husna 2. Menguatkan ubudiyah dengan metode naqsabandiyah 3. Menguatkan syariat mengacu pada 4 imam dengan Fiqh Antropologis 4. Menguatkan pengetahuan mencapai makrifatullah 5. Menguatkan manusia unggul dan pemenangan Islam dengan pendekatan kebahasaan. 6. Menyelami rahasia diatas rahasia 7. Mengunjungi agartha sanghrilla, berwisata ke masa lalu & masa depan. Ia telah meninggalkan klenik, sifat munafik dan kecenderungan hidup bermewah-mewahan. Cikini, 27 Juli 2014

30 ALAMAT KERJA TAREQAT NAQSABANDIYAH

Dimalam ramadhan yang indah, seorang ikhwan bertanya, apa pentingya Tareqat Naqsabandiyah di masa kini? Dengan kemampuan seadanya, dijawablah, bahwa paling tidak ada 30 alamat kerja dari proses dzikrullah tersebut yakni : 1. BUDILUHUR. Seperti yang ditulis oleh Annemarie Schimell dalam kajiannya diberbagai negara, Budiluhur adalah salahsatu mandat penting dalam Tarekat Naqsabandiyah. Model Budiluhur ini, bukanlah kebajikan yang melalui proses berfikir atau kebiasaan ( habit ) dari orang dari perorang, namun lebih karena tareqat ini menanamkan dzat budiluhur kedalam tubuh setiap ikhwan secara imanen. 2. KETIDAK-BERHINGGAAN. Hal ini juga ditulis oleh Annemarie Schimell dan diperjelas oleh YMM Prof. Kadirun Yahya ( al maghfurullah) , sebagai hal yang sangat penting sebagai “bilangan” dalam kerohaniaan. Bilangan inilah yang telah mampu diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi peri-kehidupan manusia. 3. KEDIGJAYAAN. Diberbagai tempat, kedigjyaan, menjadi salah satu manifestasi pencapaian tareqat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebagaian dari perjuangan kemerdekaan justru dilakukan oleh para murid Tareqat, di Indonesia, dan diberbagai belahan dunia lainnya. 4. KECERDASAN. Asahan kecerdasan ini menjadi niscaya dalam metode peribadatannya. Kecerdasan adalah bonus bagi setiap murid Tareqat yang melaksanakan kaifiat secara baik dan benar. 5. SOLUSI DILEMMA KEHIDUPAN. Lewat tareqat, berbagai persoalan dan dilemma kehidupan akan mendapatkan jalan penyelesaian, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Hal ini dibuktikan secara factual pada setiap ikhwan, secara riset dan ujicoba efektifas bekerjanya dzikrullah dalam setiap diri dan tubuh setiap ikhwan. 6. PERDAMAIAN. Kondisi perdamaian, akan tercipta secara niscaya pada setiap ikhwan. Ini bukan saja berarti kemampuan berdamai pada diri sendiri, namun juga daya berdamai pada setiap orang yang bersinggungan dengan dirinya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena berbentuk kondisi, maka kecenderungan akan masuk kedalam kondisi konflik akan sulit sekali terjadi, atau bahkan tidak mungkin akan terjadi. 7. KESELARASAN ALAM. Pada tubuh seorang ikhwan menebar aroma yang rahmah terhadap alam, udara, angin, pepohonan dan berbagai element alam lainnya. Hal ini dibuktikan, lebih khusus lagi pada sepulang suluk maupun tawajjuh rutin. 8. ASTRAL PROJECTION. Seorang ikhwan yang telah mencapai tingkatan tertentu akan mencapai suatu tingkatan astral projection. Suatu pencapaian yang niscaya apabila setiap tekun dan terus menerus menjalankan amalan secara istiqomah. 9. KESEMBUHAN DAN KESEHATAN. Keduanya menjadi sesuatu yang inheren dalam proses dzikrullah. Banyak pihak yang ikut tareqat karena ingin kesembuhan. Namun jauh dalam pada itu, kesembuhan dan kesehatan adalah suatu harga dasar dari proses dzikrullah yang sesuai kaifiat dan istiqomah. Setiap yang masuk, tanpa terasa telah mengalami detox terhadap berbagai penyakit yang selama ini dideritanya. Bahkan, adapula yang mendapat karunia ilmu pengobatan, kesehatan, terapi dan penyembuhan dengan metode dan cara khusus pula. 10. REZEKI DAN KEBERKAHAN. Banyak yang mengira, masuk tareqat akan menjadikan seseorang miskin dan nestapa. Hal itu tidak terbukti sama sekali, karena justru rezeki akan kian bertambah, dan keberkahannya kian tampak nyata. Dalam Al Qur’an, dijanjikan bagi yang rajin berdzikir kepada Allah, akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak terduga. 11. KHUSUK DALAM IBADAH. Setiap ikhwan yang mengenal metodologi Tareqatullah akan mendapatkan kekhusukan ibadah. Tubuh, jiwa, kalbu, dan setiap diri pribadi yang tulus mengabdikan diri dalam setiap peribadatan. 12. KEINDAHAN SEMESTA. Bila khalaqah ibarat taman, maka dzikrullah itulah bunga sekaligus harumnya. Setiap ikhwan akan menikmati keindahan hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Demikian pula, semakin tinggi kajiannya citarasa keindahan semakin berkualitas pula. 13. KELUASAN PENGETAHUAN. Dengan Tareqatullah, pengetahuan manusia akan semakin luas. Ilmu dan pengetahuan seakan selalu menawarkan dirinya untuk dicerna secara mudah, gamblang dan sederhana. 14. KEKUATAN JIWA. Hal ini didapatkan secara langsung, ketika baru dibaiat, mentalitas akan tangguh, dan tidak gampang rapuh, terombang-ambing oleh berbagai bujuk rayu, hasad, iri dan dengki. Kekuatan Jiwa ini membuat sang ikhwan menjadi keperibadian yang unggul, disiplin dan berintegritas. 15. KELEMBUTAN KALBU. Disisi lain, sukmanya menjadi lembut, karena seluruh racun-racun yang berada di berbagai tiitik latifah menjadi bersih dan jernih. Sukma menjadi lembut, halus dan penuh keterpanggilan pada kebenaran. 16. PENOLAKAN BALA BENCANA. Niscaya pula, segala bala bencana menjadi menjauh. Anasir-anasir jahat, angin hitam, dan niatan-niatan kelam,bencana social akan semakin menjauh pula. 17. PENERANG HATI. Pada Ikhwan yang bersungguh-sungguh mengamalkan Tareqatullah akan benderanglah hatinya, tidak syak wasangka, tidak ada sifat hasad, iri, dengki, dlsb. Pada hati yang terang, akan membinarkan wajahnya seindah rembulan, secerah mentari pagi. 18. SAHABAT SEJATI. Tareqatullah adalah sahabat yang sejati, selalu menemani, menyertai dalam bimbingan Mursyid. Teknik merabit yang benar menciptakan setiap ikhwan menjadi selau ceria dan bahagia. 19. KEMULIAAN DAN KEMANFAATAN. Setiap ikhwan akan selalu tergerak hatinya untuk menjaga kemuliaan, kesucian dan kemanfaatannya pada setiap ruang, waktu dan peristiwa. Dengan tulus hati, akan selalu membantu orang yang lemah, kaum tertindas, dan orang-orang yang tersingkir. Seorang ikhwan menempatkan dirinya sebagai sahabat bagi setiap orang yang duka, nestapa, dan ternista. 20. MENGENAL DIRI SENDIRI, MANUSIA DAN MAKHLUK. Dengan Tareqat inilah, setiap ikhwan dapat dirinya sendiri, orang-orang disekitarnya, makhluk, hakekat kemanusiaannya. 21. MENGENAL TUHAN. Dengan Tareqatullah, setiap ikhwan akan dibimbing mengenal Tuhan, Asma dan Sifat-sifat Tuhan yang secara aplikatif implementatif dalam perikehidupan pribadi, keluarga dan masyarakatnya. 22. GARIS SILSILAH DAN KENABIAN. Dengan Tareqatullah, setiap ikhwan juga akan langsung secara nyata, dapat mengenal dan mendeferensiasi garis silsilah guru berguru. Mata Air jernih dihulu, akan jernih pula di muaranya. 23. PERSAUDARAAN DAN UKHUWAH ISLAMIYAH. Setiap ikhwan memancar sikap persaudaraan yang tulus, baik dengan warga sekitar, sesame muslim, sesame manusia, maupun sesame makhluk Tuhan. Baik yang sudah lama berpulang, yang masih hidup, maupun yang akan lahir di masa depan. 24. GEO-ENERGI. Setiap ikhwan secara sengaja atau tidak sengaja, akan mengenal peta energy dimuka bumi, baik karena 2 kutub utara selatan, aliran air bawah tanah, peta angin maupun ethereal space. Geo Energi inilah ciri yang paling khas dan mendalam pada setiap ikhwan. 25. USAHA DAKWAH. Setiap ikhwan, secara alamiah akan memiliki kemampuan untuk berdakwah tentang kebenaran al Islam. Bukan karena dirinya, bukan pula karena tingkat pendidikannya, namun lebih dalam pada itu, karena Kebenaran itu sendiri yang berpendar dari tubuh, bibir dan geraklakunya ke segala arah. 26. MISKAT RAHASIA. Setiap ikhwan akan menjalani perjalanan rahasia yang maha-dahsyat. Perjalanan untuk membuka miskat rahasia yang terdalam, yang sulit didapatkan oleh masyarakat umum, kecuali atas karunia-NYA jua. 27. SEGALA RASA. Suatu yang khas pada seorang ikhwan, adalah anugrahnya untuk citarasa segala rasa. Ia mampu merasakan sesuatu tanpa harus mengecap, menghilangkan dahaga tanpa harus minum, merasakan kenyang tanpa harus makan. Ia tidak lemas kekurangan asupan makanan, tidak kehilangan cairan, dan sangat minim untuk buang hajat kecil dan hajat besar. Patisari gizi telah berserikat dengan keanugrahan. Boleh percaya boleh juga tidak, tetapi setiap yang pernah suluk, akan merasakannya. 28. AROMA MEWANGI. Bila tubuh biasa sehari saja tidak mandi, akan beraroma busuk, terasa gerak, dan kurang nyaman. Namun hal itu tidak terjadi pada ikhwan, yang selalu menjaga adab dalam suluk dan diluar suluk. Tubuhnya selalu harum mewangi, mulut tak berbau, walau – maaf – tiada mandi, tanpa parfum, sikat gigi dan juga tidak pula mengunyah permen karet. Bakteri pengurai seolah istirahat dan melayani manusia dalam bentuknya yang suci. 29. SINARAN KASIH SAYANG. Untuk ikhwan yang benar-benar tulus mengamalkan yang tinggi ini, akan terpancar sinaran kasihsayang pada sesama manusia, binatang, pepohonan, dan benda-benda. Rasa benci, amarah, dendam akan hilang dengan sendirinya, akan sirna oleh putaran tasbih, berganti dengan cahaya kasih sayang yang datang dari Rahman-Rahim-NYA Allah SWT. 30. KETERBIMBINGAN. Seorang ikhwan segala ucapan, gerak langkah dan pikirannya selalu dalam keadaan terbimbing oleh Mursyid. Segala manifestasi hidupnya, ia serahkan total dalam keimanan, ketauhidan dan kesungguhan berjuang ( jihad fi sabillilah). Untuk semua itu, bukanlah khusus untuk para wali, Tuan Guru, Kyai Haji, atau Ustadz Besar, ini berlaku untuk semua ikhwan, tentu saja dengan ke-istimewaan yang lebih tinggi dan khusus untuk para Petoto, PKT, KMT, Pemimpin Suluk, maupun PDz. Dan tidak pula, menjadi tujuan dan target, namun pasti akan didapatkan secara niscaya, pada setiap ikhwan yang selalu tekun, dan gigih beramal. Demikianlah, 30 alamat kerja Tareqat Naqsabandiyah. Apabila seorang ikhwan belum nampak terwujud 30 hal tersebut diatas, maka perlu dicermati dan diperiksa kembali tentang kaifiat, keistiqomahan, ubudiyah, sedekah, amalan satu tiga, ketekunan dalam tawajuh, kedisplinan dalam penugasan, peramalan dan kelekatan-nya merabit Mursyid. Bila masih ragu jua, masuklah kedalam suluk, maka semua itu kan menjadi nyata. Insya Allah. Lombok, 03 Juli 2014

Naqsabandiyah Akbar..

Berjumpa beliau, wajah yang selalu tersenyum itu, tentu saja menarik. Miq Tahar, demikian beliau disapa, adalah seorang penekun Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah di Ponpes Hasan Makshum, yang berpusat di Bambu Apus Jakarta. Kecintaan pada Sang Guru YM SS Amirudin KY, dibuktikan dengan pengabdian dan kesungguhannya mencintai Sang Guru dalam berbagai sendi kehidupannya. Beliau juga pernah berguru pada YM SS Prof. Kadirun Yahya, Msc, seorang Guru Tarekat yang termashur di zamannya. Mengapa demikian? karena pada ajaran Tarekat Naqsabandiyah inilah, yang menuntun setiap insan untuk "sekolah" dalam proses didaktik metodik, seperti yang dilakoni oleh Rasulullah SAW. Apa buktinya? Pada sekolah inilah orang diajarkan proses Rasulullah sebelum menjadi nabi dan Rasul, dan segenap persiapan-persiapan ragawi, bathin, dan pola kehidupan kolektifnya. Disitulah beliau belajar Tauhid yang sebenar-benarnya, Dzikrullah yang murni, cara ber-muamalah yang jernih, cara berhubungan sesama manusia yang bermartabat dan perilaku individu yang mulia, serta berbagai amalan-amalan Rasulullah yang bercahaya. Pada etape plot sacral, setiap orang belajar untuk bersahadat secara benar; benar itikadnya, benar pra-kondisinya, benar tata pelaksanaannya dan benar segala kebenaran yang melekat padanya. Selanjutnya, pengamalan Islam menjadi mudah dan mendekati -- untuk tidak mengatakan tepat sama sekali -- dengan Janji-janji Allah SWT dalam kitab suci. Oh, itulah Kerayaan Naqsabandiyah, yang dengan bibir yang sederhana, menyebutnya Naqsabandiyah Akbar, sesuatu proses pendalaman pemahaman yang menarik untuk kita juga ikuti.. Miq Tahar, seorang sasak dari desa Darek Lombok Tengah, selalu menyediakan diri dan waktunya, sebagai tempat untuk bertanya.. bahkan terkadang untuk sesuatu yang nampaknya liberalistik, sekuler atau sekedar kenakalan intelektual ( baca: intelectual exercise). Dengan sabar dan santun, beliau menjelaskan dengan lapang dan indah, seperti kita menemukan air kemasan dingin di tengah padang pasir.. Beliau adalah seorang ikhwan Naqsabandiyah yang setia, pribadi yang sederhana, dan wajah tarekat yang ramah.. Subhanallah.. Perumnas Mataram, 01 agustus 2014

Guru Kehidupan dan silaturahim ke Sang Guru Air.

Beberapa orang Guru Kehidupan pada era King of Solomon, yang hadir kembali dimasa kini, memiliki 21 murid selain manusia, yakni: air, api, angin, jin, bebatuan, kayu - tetumbuhan, binatang, zat renik, warna, bunyi, aroma, cahaya, huruf, bhumi - tanah, makanan, simbol, awan, energi- gelombang, logam, roh-arwah, dan angka.. Insya Allah, pada bulan agustus, sy berencana akan silaturahmi ke salah seorang guru di Palu Sulawesi Tengah, beliau yang notabene alumni Teknik Kimia ITB, pernah menjadi pelayan Sang Guru Prof. Kadirun Yahya Pembimbing Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah, beliau juga salah seorang murid utama Sang Mursyid YM Amirudin KY, dan sekarang beliau lebih fokus mengabdikan dirinya sebagai Guru Air. ; air yang mengalir pada sungai, yg mumbul pada mata air, yang diriang dilaut, yang berdebur dipantai, yang tenang di samudra, yang bersembunyi di dalam kelapa, yang mengabdi di akar pepohonan, yang terjebak di selokan, yang bertapa di minuman-minuman, yang bertualang di awan menjadi hujan, yang tersaring di botol-botol air kemasan, yang mengalir ditubuh insan, dan semua air yang ada dimuka bumi, kedalaman sungai bawah tanah adalah potensi menjadi muridnya jua.. Padanya, sy ingin berjumpa, setelah beberapa bulan yang lalu, bertemu penuh canda di suatu surau di pinggiran ibukota. jakarta, 30 Juli 2014

TUJUH BACAAN

Di Bulan Ramadhan yang indah, seorang anak betanya,, "bacaan apakah yang penting di masa secerah bulan ini?" seseorang yang bukan pula ustadz, menjawab dengan suara perlahan, Maka bacalah 7 bacaan yang tersedia dalam hidupmu. Pertama, bacalah dirimu sendiri, seraya engkau menghayatinya.. Kedua, bacalah orang-orang disekelilingmu, seraya engkau mengenalinya.. Ketiga, bacalah makhluk hidup disekitarmu, seraya engkau menyelaraskannya.. Keempat, bacalah alam semesta raya, seperti bumi, rembulan gemintang, seraya engkau merasakannya energinya.. Kelima, bacalah sejarah dan peristiwa, seraya engkau mengambil saripatinya.. Keenam, bacalah setiap teks dan konteks, seraya engkau menempatkannya.. Ketujuh, bacalah MAKSUD TUHAN, seraya engkau menjalani perntah dan larangannya.. se-istilahNYA jua.. Padepokan Gde Pharne, 30 Juni 2014

SESAL DIPELUPUK MALAM

Disaat dunia sedang mengalami duka yang mendalam; bau anyir kematian di tengah pesta pora keangkuhan, kebodohan yang diproduksi oleh lembaga pendidikan penuh taring kepentingan segolongan manusia, ketersendirian di tengah keramaian, sakit yang tak terobati, penindasan yang menyayat dibawah kaki kekuasan, semakin gelapnya nurani di rimba liar perasaan manusia-manusia boneka. Perang yang dijadikan tanda kedigjayaan, kemiskian dan busung lapar pada anak-anak di seantero bumi.. Tatapan mata yang memelas itu. Oh, Jiwa, mengapa seolah berjuta tangisan dan jeritan yang kian menyanyat.. Tegakah, oh tegakah kita, berdiam diri berpangku tangan. membiarkan peradaban manusia dititik nadir.. Sempatkah, oh, sempatkah, kita memikirkan persoalan remeh temeh, bila penderitaan itu didepan mata kesadaran kita sendiri.. Apalah maksud hidup didunia yang hanya sepintas ini, bila kita tidak ikut serta memberikan sesuatu yang terbaik bagi kemanusiaan, peradaban dan kemuliaan manusia.. Walau hanya dengan doa...

BETAPA UNIQNYA MANUSIA

Betapa uniqnya manusia kini, yang selalu minta kebahagiaan, keselamatan, kesejahteraan, kemenangan dlsb, padahal; Bila ia bahagia, tak hendak ia membahagiakan orang lain.. Bila ia selamat, tak hendak ia menyelamatkan orang lain.. Bila ia sejahtera, tak hendak ia mensejahterakan orang lain.. Bila ia menang, tak hendak ia memenangkan orang lain.. (Sepaling-paling jua cuma sebatas keluarga dan kawan dekatnya belaka.) Oh, kita terkadang, memang tak pandai bersyukur, apalagi hendak menebarkan energy kesyukuran itu kepada semesta kehidupan.. Walau hanya dalam bentuk doa dan harapan.. (apalagi dalam kebajikan yang terorganisir ). Wallahu alam.. *) Bersyukur, dalam rindu dan ikhtiar yang terbaik

The Great NUSANTARA INDEX ( GNI) / Indeks Nusantara Raya ( INR)

Untuk mengukur tingkat kesejahteaan, kebahagiaan dan peradaban, maka diusulkan dibuat The Great NUSANTARA INDEX ( GNI) atau Indeks Nusantara Raya / INR, yang merupakan gabungan dan pola revisi dari HDI Index ( human development index), Civiliation Index dan Multi-dimensional Poverty Index ( MPI) ditambah dengan alat ukur lain yang diharapkan dapat mendukung 3 dasar penilaian suatu negara. Pada pengukuran HDI Index / IPM, Indeks Pengukuran Manusia, yang mengukur Kesehatan ( angka harapan hidup), Pendidikan ( angka melek huruf dan Lama bersekolah / Gross Enrollment Rasio), Ekonomi ( PDB / product domestic Bruto), akan di modifikasi secara khusus dengan penambahan Pola Hidup Sehat ( PHH) yang memberikan kesetimbangan pada tingkat capaian kesehatan di berbagai negara dunia ketiga. Pada aspek Pendidikan Gross Enrollment Rasio ( lama bersekolah) akan diganti oleh Learning Organization System (LO systems) yang merupakan suatu pengukuran atas masa pembelajaran dan prosesnya didalam interaksi pengetahuan. Pada aspek Ekonomi , pengukuran PDB / product domestic bruto akan diarahkan dalam paritasi ketercukupan dan ketersediaan kebutuhan fisik minimum/ KFM. Hingga dalam pengukuran baru pada HDI Index ( atau apapun namanya nanti) adalah pengukuran Kesehatan ( Angka Harapan Hidup & Pola Hidup Sehat / PHH), Pendidikan ( Angka melek huruf dan Sistem Pembelajaran / Learning organization Systems), dan PDB dalam paritasi kepemenuhan KFM. < salam hormat pada pengembang HDI, yakni Amartya Sen ( India), Mahbub Ul Haq ( Pakistan) dan khusus PHH pada Nanang Samodra ( Indonesia) dan juga UNDP sebagai promotor utamanya> Untuk Civilation Index / CI akan mengukur tingkat peradaban, pencapaian kebahagiaan, nilai-nilai luhur kolektif, dayabudi, bangunan kebersamaan, leadership model, kesetimbangan natura, tata kelola konflik, personality dan kepuasan hidup pada setiap orang. CI akan memberikan gambaran tingkat pencapaian kebudayaan dan kualitas manusia. < salam hormat untuk Shri Lalu Gde Pharma & Resi Taufiq Rahzen ( Indonesia) sebagai penggagas indeks kebudayaan dan peradaban> Multidimensional Poverty Index ( MPI) adalah alat untuk mengukur deprivation ( kekurangan) setiap individu dalam memenuhi kebutuhan hdiupnya. Dalam pada itu, kita hanya mengambil beberapa pengukuran saja. Karena sebagaian pengukurannya sudah bersamaan dengan HDI / human development index atau Indeks Pembangunan Manusia / IPM. Kita ketahui MPI terdiri atas 3 dimensi yakni Pendidikan, Kesehatan dan Standard Hidup. Pada Pendidikan menggunakan paradigm sama dengan IPM yakni lama bersekolah dan putus sekolah, dianggap sangat terpengaruh oleh kapitalisasi pendidikan global. Sedangkan untuk dimensi Kesehatan, nilai gizi sudah berdekatan untuk riset dan gagasan Nanang Samodra ( Indonesia) tentang Pola Hidup Sehat ( PHH). Dan untuk dimensi Standard Hidup dapat dijadikan dirumuskan ulang dalam pengukuran mandiri pada setiap wilayah. Kritik pada pengukuran Standard Hidup yang selama ini digunakan oleh BPS / Badan Pusat Statistik, dianggap sangat berhaluan modernis dan cenderung konsumtif. < salam hormat untuk Dr. Asep Suryahadi, BPS dan UNDP> Tentu saja, 3 index ini harus terus dikritik, direvisi dan dikoreksi, bilamana perlu memasukkan index lainnya agar kita dapat mmelakukan sesuatu yang terbaik secara menyeluruh, mendalam dan mencapai titik persoalan yang sebenar-benarnya, dalam semangat Pancasila, Budaya Adiluhung, keserasian Alam dan kebersamaan menuju Peradaban Agung. Rahayu. Lombok, 18 Juni 2014

The Great Nusantara Confideration, 7 Program Prioritas

Konfiderasi Nusantara Raya, sebagai penaungan untuk sekitar 85 negara-negara miskin, terbelakang dan bersengketa, memiliki 7 ( tujuh) program prioritas, yang pada tahap selanjutnya diturunkan menjadi program-program dan kerjasama. 7 Program prioritas tersebut yakni. 1. Pertanian, Pangan, Gizi , Kesehatan dan Lingkungan Hidup 2. Mental Spiritual, Character building, kepemimpinan, keimanan dan moralitas kolektif. 3. Pendidikan, Pembelajaran dan penguasaan iptek. 4. Tertib Sosial, Konstitusi, Transformasi Sosial, kebersamaan, dan Peace Buidling 5. Infrasturktur, permukiman, sarana prasarana dan daya dukung pembangunan. 6. Perlindungan hukum, anak, perempuan, rehabilitasi social dan kemanusiaan 7. Kehutanan, perencanaan wilayah, kualitas hidup dan Peradaban. Lombok, 17 juni 2014

The Great Nusantara Confideration

The Great Nusantara Confideration, adalah suatu langkah penting untuk menciptakan negeri ini sebagai negara pengayom bagi negara-negara miskin, negara terbelakang dan negara-negara yang penuh sengketa dalam rangkulan Nusantara.. Ia bukan bagian dari egoisme masa lalu, tapi merupakan reviltalisasi karakter luhur bangsa-bangsa di nusantara di masa depan.. Hari ini, kita lihat lembaga-lembaga dunia, sudah tidak mampu lagi untuk memberikan perlindungan dan pembinaan terhadap negara-negara miskin, negara-negara terbelakang dan negara-negara berkonflik.. Menurut catatan UNDP, kini tidak kurang dari 86 negara di asia, afrika, amerika latin, mengalami gizi buruk, pendidikan yang rendah, angka harapan hidup yang rendah dan pendapatan yang sangat kurang, dan berbagai persoalan sosial ekonomi budaya yang kompleks.. Pada merekalah, Konfederasi Nusantara Raya merentangkan tangannya untuk memeluknya dalam suatu peradaban yang luhur.. Peradaban yang berdasarkan Pancasila, keselarasan alam, berdayabudi pekerti mulia, berwatak perdamaian, tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang memadai dan juga memiliki pencapaian etika-estetika yang tinggi,. Eksplorasi nilai-nilai luhur indonesia, yang bersinergi dengan nilai-nilai lokal pada masing-masing tempat menciptakan pola kearifan dan kemakrifatn yang menjadi pencerahan sekaligus daya jawab terhadap tantangan manusia dan masyarakat bangsa, hari ini, dan mendepan.. Mataram, juni 2014

Kejujuran Yang Tak Beruntung

Seorang anak bertanya, " sekarang banyak orang jujur namun mengapa kejujuran itu tak membawa keberuntungan baginya, bahkan menjadi kebuntungan dan kenestapaan (?) Banyak pula orang-orang baik namun mengapa kebaikan itu tak membuatnya hidup lebih baik, dan malah kian memanen pengkhianatan dan eksploitasi yang berlebihan (?) Zaman kian suram ataukah peradaban yang kian melata (?) Dimanakah kelirunya duhai Sang Guru?" Dengan tersenyum Sang Guru pun menjawab, " Itulah nak, bila Akalbudi Tanpa Daya, Kebajikan Tanpa Upaya Kolektif, Pengetahuan Tanpa Iman, Perjuangan Tanpa Tauhid, Cinta Tanpa Doa, Kasih Tanpa Pengorbanan, Pengharapan Tanpa Ketulusan, dan Keyakinan Tanpa Medan Kesadaran". Bandara Halim, 17 Juli 2014

Kursus Menyongsong Kematian

Padepokan Gde Pharne, bekerjasama dengan Mataram Astal Projection ( MAP), dengan rendah-hati ingin menyelenggarakan KURSUS MENYONGSONG KEMATIAN, dengan materi: 1. Pelatihan Amalan Pra Wafat 2. Dzikir dan Doa menjelang Ajal dan mohon panjang umur 3. Identifikasi dan Diagnosis Pra-Wafat 4. Pendampingan Sakaratul Maut yang tenang dan damai 5. Pengurusan Jenazah dalam kesejatian 6. Metodologi Pemakaman yang hikmah 7. Shalat Jenazah dan Ritual Wafat setingkat Wali dan para Nabi. 8. Khotbah Kesucian, Kematian dan dunia setelah mati. 9. Penyiapan wasiat, kemaafan, kewarisan, dan testimony akhir. 10. Renungan Rahasia dibalik Rahasia Kematian. 11. Mudzakarah Arwah & Silaturahim antar Sukma. 12. Konsultasi Pribadi menyongsong ajal. 13. Lain-lain yang dibutuhkan. Pembimbing : Ahmad Fazakkir, tabib kematian yang termashur Infaq : Rp. 1.750.000,- (Satu Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ) Special Bonus Course ( khusus orang tertentu terpilih) : • Agartha Traveling • Astral Projection Semoga ada manfaatnya. Insya Allah. Lombok, 21 Agustus 2014

Khotbah Kesucian

Melaksanakan sholat jumat di cikini ( 01/11/13), diantara gedung-gedung menjulang, orang-orang kantoran, dan masyarakat yang lalu lalang semampir juga mendirikan shalat jumat berjamaah. Sang khotib berkhotbah tentang kesucian. Dalam uraiannya, kesucian adalah bebas dan pembebasan sejati. Yakni: 1. Bebas, dari ilusi, halusinasi, delusi, dan manipulasi pskiologis. Artinya orang-orang harus mammpu membebaskan diri dari fenomena beragama karena ilusi-nya tentang kebenaran, halusinasi tentang makhluk gaib, delusi-nya tentang iman, dan manipulasi psikologis yang penuh ancaman, surga – neraka, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dlsb. 2. Bebas dari segala tuhan-tuhan remeh temeh, dewa-dewi, berhala, mitos-mitos, dan agama-agama import dan agama-agama kreasi manusia. 3. Bebas dari niat, pikiran, perasaan dan tindakan yang merugikan diri sendiri, kesehatan, orang lain, lingkungan, kawasan, masyarakat, bangsa, kemanusiaan dan peradaban. Kita harus bebas dari segala niat, pikiran, perasaan dan perbuatan yang cenderung jahat, criminal, dan kebersia-siaan. 4. Bebas dari segala hasrat, kemauan, hasad, iri, dengki, siasat, nafsu-nafsu ( amarah, lawammah, marhamah), dan keinginan-keinginan lainnya. 5. Bebas dari tipuan para akademisi, spiritualis, filosof, pakar metafisika, master energy, tukang sulap, dukun, tokoh adat, budayawan, ilmuwan, teknolog, propagandis, aktifis demokrasi, dlsb 6. Bebas dari kekuasaan politik, penindasan, ketergantungan, eksploitasi, imperialisme, kolonialisme, dan kejahatan-kejahatan negara dan kekuatan persekongkolan Negara-negara adidaya lainnya. 7. Bebas dari segala hutang-piutang, janji-janji, harapan-harapan, kebanggaan-kebanggaan, segala pujian untuk pribadi, piagam, gelar, dianggap orang baik, dlsb 8. Bebas segala aturan cuaca, iklim, topologi, dan unsur-unsur natura lainnya. 9. Bebas dari ruang, waktu, peristiwa. Maka itulah kesucian dalam makna kebebasan yang sejati. Gedung Arva, 01 november 2013