Selasa, 27 Agustus 2013

Ayo Poligami

Solusi bangsa dan masyarakat dunia di zaman akhir ini ternyata sangat sederhana, yakni keminatan para perempuan untuk memiliki suami yang sama, dan kemampuan komulatif dari para lelaki untuk menjadi suami dari beberapa perempuan. Poligami bagi perempuan adalah upaya senyatanya untuk menjamin system kesejahteraan, kedamaian, prestasi pembelajaran dan upaya kolektif membangun sebuah bangsa yang kuat. Negara-negara yang memilih poligami sebagai strategi nasional-nya telah menjadi Negara yang kuat dan dengan dayatahan nasional yang kokoh pula. Berbeda dengan Negara-negara yang melihat poligami hanya sebagai pelampiasan nafsu, budaya patriarkhi, penguasaan sumberdaya oleh jenis kelamin tertentu, dan ekspresi kemaskulinan. Ia akan bernasib sama, dengan Negara-negara yang melarang poligami. Dan sekarang kita lihat, bahwa Negara –negara yang membenci poligami, terserang wabah transeksual, homoseksual, lesbianisme dan berbagai penyimpangan seks, yang berakibat pada besarnya wabah virus penyakit seks, aids, prostitusi, aborsi dan tingginya krimanlitas bermotiv seksual. Poligami memang haruslah dilakukan oleh lelaki yang memang berkualitas tertentu; memiliki daya adil dalam share sumberdaya, tatakelola ekonomi rumahtangga secara arif dan bijaksana, ibadah yang kuat, ketrampilan hidup yang handal, kecerdasan yagn menjawab berbagai persoalan dunia, sekaligus dapat menjadikan keluarganya menjadi basis perjuangan keilmuan, ketauladanan dan kemuliaan. Fenomena buruk tentang poligami, justru karena dilakukan oleh lelaki yang “belum matang”, labil dan lemah secara mental spiritual. Lelaki yang merupakan korban dari dirinya sendiri dan hanya mengorientasikan dirinya sekedar soal hal remeh-temeh belaka. Egoisme dengan mutu obralan. Ciri-cirinya adalah lelaki tersebut sering memicu konflik rumahtangga yang berkepanjangan, pendidikan anak kacaubalau, perhatian pada keluarga yang minimalistic, anak-anak terlantar, moral keluarga yang tidak terkendali, dan system pencapaian individu tidak sinergis, dan kontribusi kebangsaan yang tipis. Pada lelaki lemah itu, poligami jelas adalah yang nista dan buruk! Dan peringatan untuk tidak poligami juga disampaikan pada para lelaki yang lemah-syahwat, impotensi, dan ejakulasi dini, karena hal itu akan menciptakan gangguan kejiwaan, tidak seimbangnya system makrokosmos dalam diri dan keluarga, termasuk tidak dapat menjamin lahirnya generasi-generasi kokoh dengan potensi terbaiknya. Poligami itu penting untuk bangsa, karena menjamin system keberlangsungan, keselamatan dan kebahagiaan kolektif kita. Bagi perempuan yang terpanggil untuk poligami, segeralah! Namun pilihlah lelaki yang memang pantas untuk itu. Bagi lelaki yang berkualifikasi untuk poligami, bila berkenan, segeralah! Dan carilah perempuan yang memang memang memahami strategis dan andilnya bagi peradaban dunia. Lelaki yang tidak mampu poligami, dan perempuan yang tidak berkenan poligami, mohon tidak men “like” tulisan ini.. Ayo Poligami, selamatkan Indonesia sekarang juga! Ujung langit, 22 Mei 2013

Tidak ada komentar: