Selasa, 27 Agustus 2013

Pesan seorang Sultan

Saat rapat JKKN / jaringan kewarisan kerajaan nusantara, seorang Sultan berpesan : Anak Jenderal bukanlah jenderal.. Anak Profesor bukanlah profesor.. Anak Presiden bukanlah presiden.. Anak Raja bukanlah Raja.. Anak Bangsawan, bukanlah bangsawan.. Namun mereka punya potensi yang melekat untuk menjadi sesuatu seperti ayah mereka masing-masing. Paling tidak, karena pengalaman, pengamatan dan kenal dekat dengan persoalan-persoalan didalamnya.. Memang kita sering di cekoki, seolah-olah penerus seorang raja adalah putra putrinya secara biologis semata, padahal jauh daripadanya, kita telah memiliki nilai-nilai agung untuk menetapkan kriteria, karakter dan carier dari setiap pemimpin. Dahulu memang, kita sering dicekoki oleh para penjajah dengan bias dari keyakinan genetic, seolah putra-putri seorang raja, adalah pewaris sah tahta. Kita lama-lama sadar, bahwa itu hanyalah cara penjajah untuk memporak-porandakan keyakinan kita pada amanah kepemimpinan, sikap kesetaraan, upaya kemuliaan, dan pencapaian pada tingkat kesejatian.. Masa kini, sudah kita sepakati negeri ini berbentuk republik, maka kembalilah ke rakyat, tanyakan dirimu sendiri;.. Apakah ia mempercayai dirimu sebagai pemimpinnya (?) Belajar dari mereka, hidup bersama mereka, dan lakukan sesuatu yang terbaik bagi mereka.. Rukunlah bersama sanak, keluarga, handai taulan sesama trah tumerah kerajaan se-nusantara,dalam rangka mengabdi bagi rakyat.. Ciptakan suasana terindah, agar rakyat menjadi damai, sejahtera dan berkemuliaan.. Se-mulia hatimu, se-mulia niatmu, se-mulia doamu.. se-mulia lakumu.. se-mulia kesabaranmu.. menjalani amanah sebagai cahaya bangsamu.. jakarta, 30 Juli 2013

Tidak ada komentar: