Rabu, 27 Agustus 2014

Tentang KADO

Seorang anak bertanya pada ibunya, apakah yang harus dihindari ketika belajar agama. Dengan lembut ibunya menjawab, " maka hindarilah KADO". " Kado, apa itu?" anak itu bertanya.. "Kado itu adalah bila kita seseorang beragama hanya berpatokan pada "katanya-katanya", "agama dongeng" dan "Otak atik gathuk"" tukas ibunya.. Banyak orang beragama hanyalah kumpulan katanya; katanya ustadz, katanya penghulu, katanya pendeta, katanya pastor, katanya bhikku, katanya kitab, katanya buku, katanya pakar, cuma katanya-katanya, bukan kata dirimu sendiri yang diperas dari patisari spiritual dirimu yang jernih dan agung.. Banyak orang beragama hanyalah kumpulan agama dongeng. Dongeng tentang orang arab, dongeng tentang orang india, dongeng tentang orang romawi, dongeng orang china.. hanyalah dongeng, agama tidak lebih dari kumpulan dongeng.. Lalu, manakah ceritamu sendiri tentang agama yang sejati. Tuhan yang sebenar-benarnya.. Banyak orang beragama hanyalah otak atik gathuk, akal-akalan dan menghubungkan-menghubungkan antar fakta-fakta yang sebenarnya tidak berhubungan secara spiritual. Jadilah agama yang pura pura berfikir, permenungan yang kosong, dan sekedar lamunan tentan Tuhan dan aturan-aturannya.. Belum beragama yang menurut Sang Pencipta itu sendiri.. Ya, pantaslah mereka berdebat, berbusa-busa, teriak-teriak, karena sama-sama tidak paham dengan Kesemestaan Ketuhananan.. Maka janganlah bergama karena maunya kyai, maunya pakar, maunya teolog, maunya pastor, maunya bhikku, maunya pedanda, maunya pendeta, apalagi maunya dukun, maunya spirutalis.. jangan.. tapi beragamalah sesuai dengan maunya Tuhan.. "Pahamkah dikau nak?" tanya ibunya.. si anak menggangguk, tersenyum, lantas tertidur dengan tenang dipangkuan ibunya. cikini, 04 maret 2014

Tidak ada komentar: