Selasa, 26 Agustus 2014

30 ALAMAT KERJA TAREQAT NAQSABANDIYAH

Dimalam ramadhan yang indah, seorang ikhwan bertanya, apa pentingya Tareqat Naqsabandiyah di masa kini? Dengan kemampuan seadanya, dijawablah, bahwa paling tidak ada 30 alamat kerja dari proses dzikrullah tersebut yakni : 1. BUDILUHUR. Seperti yang ditulis oleh Annemarie Schimell dalam kajiannya diberbagai negara, Budiluhur adalah salahsatu mandat penting dalam Tarekat Naqsabandiyah. Model Budiluhur ini, bukanlah kebajikan yang melalui proses berfikir atau kebiasaan ( habit ) dari orang dari perorang, namun lebih karena tareqat ini menanamkan dzat budiluhur kedalam tubuh setiap ikhwan secara imanen. 2. KETIDAK-BERHINGGAAN. Hal ini juga ditulis oleh Annemarie Schimell dan diperjelas oleh YMM Prof. Kadirun Yahya ( al maghfurullah) , sebagai hal yang sangat penting sebagai “bilangan” dalam kerohaniaan. Bilangan inilah yang telah mampu diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi peri-kehidupan manusia. 3. KEDIGJAYAAN. Diberbagai tempat, kedigjyaan, menjadi salah satu manifestasi pencapaian tareqat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebagaian dari perjuangan kemerdekaan justru dilakukan oleh para murid Tareqat, di Indonesia, dan diberbagai belahan dunia lainnya. 4. KECERDASAN. Asahan kecerdasan ini menjadi niscaya dalam metode peribadatannya. Kecerdasan adalah bonus bagi setiap murid Tareqat yang melaksanakan kaifiat secara baik dan benar. 5. SOLUSI DILEMMA KEHIDUPAN. Lewat tareqat, berbagai persoalan dan dilemma kehidupan akan mendapatkan jalan penyelesaian, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Hal ini dibuktikan secara factual pada setiap ikhwan, secara riset dan ujicoba efektifas bekerjanya dzikrullah dalam setiap diri dan tubuh setiap ikhwan. 6. PERDAMAIAN. Kondisi perdamaian, akan tercipta secara niscaya pada setiap ikhwan. Ini bukan saja berarti kemampuan berdamai pada diri sendiri, namun juga daya berdamai pada setiap orang yang bersinggungan dengan dirinya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena berbentuk kondisi, maka kecenderungan akan masuk kedalam kondisi konflik akan sulit sekali terjadi, atau bahkan tidak mungkin akan terjadi. 7. KESELARASAN ALAM. Pada tubuh seorang ikhwan menebar aroma yang rahmah terhadap alam, udara, angin, pepohonan dan berbagai element alam lainnya. Hal ini dibuktikan, lebih khusus lagi pada sepulang suluk maupun tawajjuh rutin. 8. ASTRAL PROJECTION. Seorang ikhwan yang telah mencapai tingkatan tertentu akan mencapai suatu tingkatan astral projection. Suatu pencapaian yang niscaya apabila setiap tekun dan terus menerus menjalankan amalan secara istiqomah. 9. KESEMBUHAN DAN KESEHATAN. Keduanya menjadi sesuatu yang inheren dalam proses dzikrullah. Banyak pihak yang ikut tareqat karena ingin kesembuhan. Namun jauh dalam pada itu, kesembuhan dan kesehatan adalah suatu harga dasar dari proses dzikrullah yang sesuai kaifiat dan istiqomah. Setiap yang masuk, tanpa terasa telah mengalami detox terhadap berbagai penyakit yang selama ini dideritanya. Bahkan, adapula yang mendapat karunia ilmu pengobatan, kesehatan, terapi dan penyembuhan dengan metode dan cara khusus pula. 10. REZEKI DAN KEBERKAHAN. Banyak yang mengira, masuk tareqat akan menjadikan seseorang miskin dan nestapa. Hal itu tidak terbukti sama sekali, karena justru rezeki akan kian bertambah, dan keberkahannya kian tampak nyata. Dalam Al Qur’an, dijanjikan bagi yang rajin berdzikir kepada Allah, akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak terduga. 11. KHUSUK DALAM IBADAH. Setiap ikhwan yang mengenal metodologi Tareqatullah akan mendapatkan kekhusukan ibadah. Tubuh, jiwa, kalbu, dan setiap diri pribadi yang tulus mengabdikan diri dalam setiap peribadatan. 12. KEINDAHAN SEMESTA. Bila khalaqah ibarat taman, maka dzikrullah itulah bunga sekaligus harumnya. Setiap ikhwan akan menikmati keindahan hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Demikian pula, semakin tinggi kajiannya citarasa keindahan semakin berkualitas pula. 13. KELUASAN PENGETAHUAN. Dengan Tareqatullah, pengetahuan manusia akan semakin luas. Ilmu dan pengetahuan seakan selalu menawarkan dirinya untuk dicerna secara mudah, gamblang dan sederhana. 14. KEKUATAN JIWA. Hal ini didapatkan secara langsung, ketika baru dibaiat, mentalitas akan tangguh, dan tidak gampang rapuh, terombang-ambing oleh berbagai bujuk rayu, hasad, iri dan dengki. Kekuatan Jiwa ini membuat sang ikhwan menjadi keperibadian yang unggul, disiplin dan berintegritas. 15. KELEMBUTAN KALBU. Disisi lain, sukmanya menjadi lembut, karena seluruh racun-racun yang berada di berbagai tiitik latifah menjadi bersih dan jernih. Sukma menjadi lembut, halus dan penuh keterpanggilan pada kebenaran. 16. PENOLAKAN BALA BENCANA. Niscaya pula, segala bala bencana menjadi menjauh. Anasir-anasir jahat, angin hitam, dan niatan-niatan kelam,bencana social akan semakin menjauh pula. 17. PENERANG HATI. Pada Ikhwan yang bersungguh-sungguh mengamalkan Tareqatullah akan benderanglah hatinya, tidak syak wasangka, tidak ada sifat hasad, iri, dengki, dlsb. Pada hati yang terang, akan membinarkan wajahnya seindah rembulan, secerah mentari pagi. 18. SAHABAT SEJATI. Tareqatullah adalah sahabat yang sejati, selalu menemani, menyertai dalam bimbingan Mursyid. Teknik merabit yang benar menciptakan setiap ikhwan menjadi selau ceria dan bahagia. 19. KEMULIAAN DAN KEMANFAATAN. Setiap ikhwan akan selalu tergerak hatinya untuk menjaga kemuliaan, kesucian dan kemanfaatannya pada setiap ruang, waktu dan peristiwa. Dengan tulus hati, akan selalu membantu orang yang lemah, kaum tertindas, dan orang-orang yang tersingkir. Seorang ikhwan menempatkan dirinya sebagai sahabat bagi setiap orang yang duka, nestapa, dan ternista. 20. MENGENAL DIRI SENDIRI, MANUSIA DAN MAKHLUK. Dengan Tareqat inilah, setiap ikhwan dapat dirinya sendiri, orang-orang disekitarnya, makhluk, hakekat kemanusiaannya. 21. MENGENAL TUHAN. Dengan Tareqatullah, setiap ikhwan akan dibimbing mengenal Tuhan, Asma dan Sifat-sifat Tuhan yang secara aplikatif implementatif dalam perikehidupan pribadi, keluarga dan masyarakatnya. 22. GARIS SILSILAH DAN KENABIAN. Dengan Tareqatullah, setiap ikhwan juga akan langsung secara nyata, dapat mengenal dan mendeferensiasi garis silsilah guru berguru. Mata Air jernih dihulu, akan jernih pula di muaranya. 23. PERSAUDARAAN DAN UKHUWAH ISLAMIYAH. Setiap ikhwan memancar sikap persaudaraan yang tulus, baik dengan warga sekitar, sesame muslim, sesame manusia, maupun sesame makhluk Tuhan. Baik yang sudah lama berpulang, yang masih hidup, maupun yang akan lahir di masa depan. 24. GEO-ENERGI. Setiap ikhwan secara sengaja atau tidak sengaja, akan mengenal peta energy dimuka bumi, baik karena 2 kutub utara selatan, aliran air bawah tanah, peta angin maupun ethereal space. Geo Energi inilah ciri yang paling khas dan mendalam pada setiap ikhwan. 25. USAHA DAKWAH. Setiap ikhwan, secara alamiah akan memiliki kemampuan untuk berdakwah tentang kebenaran al Islam. Bukan karena dirinya, bukan pula karena tingkat pendidikannya, namun lebih dalam pada itu, karena Kebenaran itu sendiri yang berpendar dari tubuh, bibir dan geraklakunya ke segala arah. 26. MISKAT RAHASIA. Setiap ikhwan akan menjalani perjalanan rahasia yang maha-dahsyat. Perjalanan untuk membuka miskat rahasia yang terdalam, yang sulit didapatkan oleh masyarakat umum, kecuali atas karunia-NYA jua. 27. SEGALA RASA. Suatu yang khas pada seorang ikhwan, adalah anugrahnya untuk citarasa segala rasa. Ia mampu merasakan sesuatu tanpa harus mengecap, menghilangkan dahaga tanpa harus minum, merasakan kenyang tanpa harus makan. Ia tidak lemas kekurangan asupan makanan, tidak kehilangan cairan, dan sangat minim untuk buang hajat kecil dan hajat besar. Patisari gizi telah berserikat dengan keanugrahan. Boleh percaya boleh juga tidak, tetapi setiap yang pernah suluk, akan merasakannya. 28. AROMA MEWANGI. Bila tubuh biasa sehari saja tidak mandi, akan beraroma busuk, terasa gerak, dan kurang nyaman. Namun hal itu tidak terjadi pada ikhwan, yang selalu menjaga adab dalam suluk dan diluar suluk. Tubuhnya selalu harum mewangi, mulut tak berbau, walau – maaf – tiada mandi, tanpa parfum, sikat gigi dan juga tidak pula mengunyah permen karet. Bakteri pengurai seolah istirahat dan melayani manusia dalam bentuknya yang suci. 29. SINARAN KASIH SAYANG. Untuk ikhwan yang benar-benar tulus mengamalkan yang tinggi ini, akan terpancar sinaran kasihsayang pada sesama manusia, binatang, pepohonan, dan benda-benda. Rasa benci, amarah, dendam akan hilang dengan sendirinya, akan sirna oleh putaran tasbih, berganti dengan cahaya kasih sayang yang datang dari Rahman-Rahim-NYA Allah SWT. 30. KETERBIMBINGAN. Seorang ikhwan segala ucapan, gerak langkah dan pikirannya selalu dalam keadaan terbimbing oleh Mursyid. Segala manifestasi hidupnya, ia serahkan total dalam keimanan, ketauhidan dan kesungguhan berjuang ( jihad fi sabillilah). Untuk semua itu, bukanlah khusus untuk para wali, Tuan Guru, Kyai Haji, atau Ustadz Besar, ini berlaku untuk semua ikhwan, tentu saja dengan ke-istimewaan yang lebih tinggi dan khusus untuk para Petoto, PKT, KMT, Pemimpin Suluk, maupun PDz. Dan tidak pula, menjadi tujuan dan target, namun pasti akan didapatkan secara niscaya, pada setiap ikhwan yang selalu tekun, dan gigih beramal. Demikianlah, 30 alamat kerja Tareqat Naqsabandiyah. Apabila seorang ikhwan belum nampak terwujud 30 hal tersebut diatas, maka perlu dicermati dan diperiksa kembali tentang kaifiat, keistiqomahan, ubudiyah, sedekah, amalan satu tiga, ketekunan dalam tawajuh, kedisplinan dalam penugasan, peramalan dan kelekatan-nya merabit Mursyid. Bila masih ragu jua, masuklah kedalam suluk, maka semua itu kan menjadi nyata. Insya Allah. Lombok, 03 Juli 2014

Tidak ada komentar: