Selasa, 26 Agustus 2014

Naqsabandiyah Akbar..

Berjumpa beliau, wajah yang selalu tersenyum itu, tentu saja menarik. Miq Tahar, demikian beliau disapa, adalah seorang penekun Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah di Ponpes Hasan Makshum, yang berpusat di Bambu Apus Jakarta. Kecintaan pada Sang Guru YM SS Amirudin KY, dibuktikan dengan pengabdian dan kesungguhannya mencintai Sang Guru dalam berbagai sendi kehidupannya. Beliau juga pernah berguru pada YM SS Prof. Kadirun Yahya, Msc, seorang Guru Tarekat yang termashur di zamannya. Mengapa demikian? karena pada ajaran Tarekat Naqsabandiyah inilah, yang menuntun setiap insan untuk "sekolah" dalam proses didaktik metodik, seperti yang dilakoni oleh Rasulullah SAW. Apa buktinya? Pada sekolah inilah orang diajarkan proses Rasulullah sebelum menjadi nabi dan Rasul, dan segenap persiapan-persiapan ragawi, bathin, dan pola kehidupan kolektifnya. Disitulah beliau belajar Tauhid yang sebenar-benarnya, Dzikrullah yang murni, cara ber-muamalah yang jernih, cara berhubungan sesama manusia yang bermartabat dan perilaku individu yang mulia, serta berbagai amalan-amalan Rasulullah yang bercahaya. Pada etape plot sacral, setiap orang belajar untuk bersahadat secara benar; benar itikadnya, benar pra-kondisinya, benar tata pelaksanaannya dan benar segala kebenaran yang melekat padanya. Selanjutnya, pengamalan Islam menjadi mudah dan mendekati -- untuk tidak mengatakan tepat sama sekali -- dengan Janji-janji Allah SWT dalam kitab suci. Oh, itulah Kerayaan Naqsabandiyah, yang dengan bibir yang sederhana, menyebutnya Naqsabandiyah Akbar, sesuatu proses pendalaman pemahaman yang menarik untuk kita juga ikuti.. Miq Tahar, seorang sasak dari desa Darek Lombok Tengah, selalu menyediakan diri dan waktunya, sebagai tempat untuk bertanya.. bahkan terkadang untuk sesuatu yang nampaknya liberalistik, sekuler atau sekedar kenakalan intelektual ( baca: intelectual exercise). Dengan sabar dan santun, beliau menjelaskan dengan lapang dan indah, seperti kita menemukan air kemasan dingin di tengah padang pasir.. Beliau adalah seorang ikhwan Naqsabandiyah yang setia, pribadi yang sederhana, dan wajah tarekat yang ramah.. Subhanallah.. Perumnas Mataram, 01 agustus 2014

Tidak ada komentar: