Rabu, 27 Agustus 2014

Andriana dan Agama Baru

Seorang anak perempuan kecil, sebut saja namanya Andriana bertanya pada ayahnya. “ayah, bisakah kita membuat agama baru?”Sang ayah rada terkejut dengan pertanyaaan anak gadis kecilnya itu, seraya melepaskan buku yang tengah dibacanya, berkata: “ Nak, boleh saja orang membuat agama baru, asalkan ia mampu memenuhi 5 syarat” jawab sang ayah.. “Syarat apa itu ayah?” tanya Andriana dengan rasa ingin tahu yang tinggi, seraya juga duduk mendekat disisi ayahnya. “ Pertama,” kata ayahnya. Ia harus mampu menjelaskan tentang ketuhanan. Tuhan yang mudah untuk dipahami, menyatu dengan hidup keseharian, dekat dikalbu dan memberikan cahaya di jiwa pemercayanya. Dalam prosesi pertemuan dengan-NYA ada citarasa ke-esa-an tertentu yang tak dapat dijangkau oleh pikiran, lamunan, khayalan, ketakutan, doktrin, rayuan, dongeng dan kesenian. Sebuah rasa yang lebih dahsyat dari mahadaya CIKRI ( cinta, ideology, keyakinan, rahsa dan iman) Kedua, Ia harus mampu memberikan motivasi yang kuat untuk setiap orang berbuat kebajikan, keluhuran perilaku dan memperhalus budipekerti, sekaligus daripadanya ia mampu memotivasi untuk setiap orang tidak membuat kerusakan alam lingkungan, tindakan criminal, perampasan dan eksploitasi sifat iri dengki hasad dan siasat jahat. Dan secara kolektif sistemik, mencegah terjadinya bencana alam, sosial dan peradaban. Ketiga, ia harus mampu menjawab berbagai pertanyaan dalam perikehidupan, menyelesaikan berbagai macam persoalan dunia dan sekaligus mengentaskan kita dari segala keluhan, baik karena kemiskinan yang menderitakan, penderitaan, sakit yang tak terobat, kesendirian yang menyayat, ketertindasan yang getir, ketersesatan dari segala disiplin pengetahuan, disharmoni pola energy geo-astronomik, gagalnya setiap pencapaian, dan krisis nilai kehadiran. Keempat, ia harus mampu membuka tabir rahasia, pada setiap ruang, waktu, peristiwa, tanda, nilai, makna dan element-element lainnya. Tabir rahasia atas kesejatian manusia, sejarah ruang – bumi – angkasa raya, masa lalu yang bisa tersingkap secara nyata dan masa depan yang terbuka dihadapan mata. Peristiwa-peristiwa yang dapat membuka wajah kebenaran multidimensional. Tanda gelagat alam, manusia, dan mahluk lainnya, nilai dari setiap entitas, makna dari setiap teks dan eksistensialistik dari element-element. Kelima, agama baru itu harus mampu memberikan tawaran yang lebih baik dari seluruh ada agama yang kini tengah bekerja bagi pencerahan manusia. Sebuah alternative atas kegelisahan yang tak berjawab, kegalauan mondial yang memenuhi setiap detail, dan kegagalan manusia untuk mencari kebenaran sejati. Agama itu juga harus memiliki kemampuan untuk membersihkan dunia seisinya dari segala dosa, kesalahan, pengkhianatan, ketersesatan kolektif dan sekaligus menjadikannya sebagai titian berangkat dari titik kesucian yang baru menuju tatadunia yang terindah. “Bila tahu demikian, mengapa ayah tidak membuat agama baru saja?” tanya andriana polos. “ Ayah belum mampu sayang, biar kita import saja dahulu..” tukasnya. Malam bergerak perlahan, andriana masih ingin bertanya, tapi dingin menyergap, dan saatnya anak-anak tidur karena harus bangun pagi sekolah esok hari. Cikini, 21 april 2014. Selamat Hari Kartini

Tidak ada komentar: