Jumat, 08 Mei 2015

Metamorfosa Agama-agama; Hantu Terkejam di dunia

Dengan sangat hati-hati seorang bertanya, apa sich resiko dan bahayanya apabila agama masuk disuatu wilayah atau kampung (?). Seraya merenung, ada seorang yang mencoba mengurut etape masukknya agama: Tahap pertama, agama masuk membawa pencerahan, menyelesaikan urusan sosial, menenangkan jiwa yang kendor dengan berbagai macam peribadatan, memperbaiki moral umum, menghargaai persoanalitas dan membentuk manusia yang santun dan berbudi. Tahap kedua, agama akan memperjuangkan keadilan, menciptakan pola kebersamaan dan menginisiasi fasilitas umum dan fasilitas sosial. Agama akan menjadi pelopor gerakan ekonomi rakyat, menyemarakkan masayrakat dengan seni dan keindahan. Memperkaitkan hubungan dengan upacara kawin mawin. Tahap ketiga, agama akan masuk dalam pemerintahan dan kekuasaan sosial, ekonomi dan politk. Agama akan menyuntikkan nilai-nilai baru yang sesuai dengan agama tersebut. Tahap keempat, agama akan menguasai seluruh asset produksi, merebut kekuasaan, menjadi penguasa, memegang otoritas kebenaran, dan memecah belah kekeluargaan dan kebajikan yang diwariskan secara turun temurun. Tahap kelima, agama akan menjadi alat untuk memeras rakyat atas nama Tuhan, agama menjadi mesin penipuan yang besar, senjata yang kejam, dan alat menindas yang massive. Agama akan menjadi otoritas kebenaran yang tak terbantahkan, dan apabila melakukan penyangkalan, akan dijerumuskan kedalam ruang nista yang kelam, pahit dan nestapa. Agama akan terbahak-bahak diantara eksploitasi manusia, pemerasan yang sistematis dan alat menghisap yang paling berbahaya. Agama akan melegalkan seluruh tindakan tokoh pendukungnya untuk melakukan tindakan apapun dibawah bendera agama tersebut. Perampasan lahan, pelecehan seksual, pembunuhan, penipuan, pembungkaman dlsb. Agama menjelma menjadi hantu yang paling mengerikan, yang pernah ada di muka bumi ini. “ah masa begitu”, kata sebagian orang. “ah, saya gak percaya” tukas sebagian lainnya. Cikini, 10 Desember 2014, memperingati hari HAM sedunia.

Tidak ada komentar: