Jumat, 08 Mei 2015

Agama yang dikhianati oleh Keyakinan dan Kepercayaan

Dalam sebuah diskusi kecil di boulevard pantai mandra kolaka Sulawesi Tenggara, ahad, 26 april 2015, salah seorang diantaranya menyampaikan, ternyata Agama telah dikhianati oleh KEYAKINAN kepada eksistensi Tuhan dan KEPERCAYAAN pada aturan-aturan yang melekat didalamnya. Keyakinan & Kepercayaan itu bersifat temporer, insidental, dibatasi ruang, dibatasi waktu dan dikurung oleh peristiwa-peristiwa. Agama yang merupakan Manifestasi Ketuhanan, telah dijebak dalam manipulasi psikologi, bisnis instrumentatif, pola hubungan social dan sejarah komunitas. Agama telah dikudeta oleh keyakinan dan kepercayaan agar masuk keruang gelap yang penuh dengan pertentangan, konflik global, perdebatan remeh temeh, kebuntuan epistemologis. Agama direkayasa agar gagal membuktikan dirinya sendiri. Banyak upacara-upacara agama berubah menjadi lahan bisnis, tokoh-tokoh yang berpura-pura mewakili agama mencari nafkah untuk kehidupan sehari-harinya, menjadi dalih pembenaran untuk eksploitasi seksual dan dalam bentuknya yang massive menjadi media untuk pemasaran alat-alat perang dan pembunuhan. Agama telah dihancurkan oleh ketamakan manusia, watak yang licik, dan pencarian jatidiri yang tersesat. Agama dibuat hanya sebagai symbol dan institusi belaka. Dan dibalik itu semua, system keyakinan dan kepercayaan menjadi tameng, yang seolah-olah benar dan menjadi otoritas kebenaran mutlak. Dibalik topeng itu, ia hadir dalam wajahnya yang menjijikan; haus darah, gembira dengan penderitaan, rakus dan lupa diri. Semua kawan-kawan mencoba mencerna, ada yang paham tersenyum-senyum, yang bekira-kira sedikit manggut-manggut, tapi sebagian yang gagal, cemberut. Mekongga, 26 april 2015

Tidak ada komentar: