Sabtu, 31 Mei 2008

Komite Olahraga Tradisional

Perhatian para budayawan, seniman dan pekerja seni tradisional sepulau lombok mengagas adanya suatu upaya untuk mengembangkan olahraga tradisional se nusa tenggara barat. Bertempat di Gedeng Miq emi ( Lalu Emi Suhaemi) senin, 26/5'08, dirumuskanlah langkah - langkah yang tepat untuk melakukan upaya yang konstruktif itu. Selama ini memang, ntb jarang sekali memenangkan olahraga import dari berbagai negara itu. Pertama, mungkin saja kita harus melakukan orientasi yang serius pada suatu jenis olahraga tertentu. Kedua, kita telah tertinggal pemahaman dan keahlian dengan daerah lain yang lebih dahulu mempelajarinya. Ketiga, sarana prasana olahraga import cenderung mahal, Keempat, instrumen keahlian dari instruktur olahraga tersebut sulit didapat. Kelima, daerah tidak punya post anggaran untuk memberangkatkan generasi muda dan instruktur ke negeri asal cabor yang bersangkutan. Keenam, nilai - nilai yang mengiringi dari olahraga tersebut cenderung tidak selaras dengan keyakinan dan model kerekatan sosial bagi masyarakat lokal di nusa tenggara barat. Untuk itu, upaya strategisnya adalah mengembangkan olahraga yang merupakan warisan budaya bangsa, warisan asli nenek moyang kita yang menjawab semua keresahan dari persoalan - persoalan teknis itu. Tapi karena bangsa ini sudah keburu sableng, kebarat-baratan maka olahraga tradisional tidak punya tempat di event - event nasional itu.
Namun, kita tidak boleh putus asa, momentum kebangkitan nasional ini kita manfaatkan untuk terus memperjuangkan eksistensi olahraga tradisi itu. Langkah - langkah inventarsasi dan membuat festival - festival merupakan gerakan yang dapat dilakukan untuk penguatan gagasan itu.

Pertemuan yang dipandu oleh koreografer Soekarno, dihadiri oleh para budayawan Ki Ageng Jelantik Sadarudin, Ki Ageng Seganteng Abdurrahim, Pengusaha Ahmad Fazzakir, Direktur Pusatka Kultur Suhaily Al Puniawi. Disepakati pada pertemuan ini dibentuk wadah untuk keterpanggilan ini dengan nama Komite Olahraga Tradisional disingkat KOTRA, sebagai ketua umum ditunjuk Lalu Suherman yang juga putra budayawan etno lombok Lalu Emi Suhaemi.

Tidak ada komentar: