Rabu, 10 Oktober 2012

7 ciri awal Ningrat Muda Sasak Lombok NTB

Pembelajaran keningratan; Ciri Awal Seorang Ningrat Muda Sasak Lombok Bila kita ingin mengetahui seorang bangsawan Lombok yang sejati, dapat dilakukan identifikasi dini. Maka Pada seorang Ningrat Muda Sasak Lombok di Nusa Tenggara Barat, akan ditemukan cirri-ciri minimal yakni : Pertama, Seorang bangsawan pastilah selalu menjaga Wudhu-nya, tafsirnya mungkin ini berarti selalu menjaga kesucian diri. Sucinya tangan ( perbuatan ), hidung ( nafas kehidupan), mulut ( wicara), wajah ( raut diri), lengan (kekuasaan), Kepala ( pemikiran ), kuping ( pendengaran ) dan kaki ( langkah perjalanan). Kedua, Seorang bangsawan pastilah bangun pagi dan sholat subuh berjamaah ; mungkin karena itulah di Lombok banyak sekali masjid yang kemungkinan di orientasikan juga untuk pembinaan generasi muda, dan memang pada jamaah subuh relative diisi banyak oleh anak muda. Ketiga, Seorang bangsawan pastilah tetap melaksanan puasa sunat senin dan kamis. Mungkin ini pembelajaran untuk menahan diri, dan banyak berbagi pada masyarakat. Merasakan lapar dahaga rakyatnya. Ke-empat, Seorang bangsawan pastilah akan selalu membantu saudaranya yang meminta tolong kepadanya, mensegerakan bila saudaranya membutuhkan batuan dan meminjam sesuatu ( dana atau benda), diupayakan sebesar-besarnya, dan sangat sesal baginya bila sampai sahabatnya itu pulang dengan tangan kosong. Kelima, Seorang bangsawan bila berjumpa dengan sahabat kerabat atau handai taulannya, pastilahlah selalu bersikap manis, bahagia dan ceria. Mungkin hal ini agar memberikan energy positif silaturahmi bagi kerabat dan lawan bicaranya itu.. Ke-enam, seorang bangsawan pastilah punya banyak tamu yang senang bertandang kerumahnya. Ia akan selalu berupaya membuat tamunya betah dan senang selama dirumahnya. Secara factual, di setiap rumah Sasak selalu disediakan Beruga ( bangunan khusus ) untuk menerima tamu.. Ke-tujuh, seorang bangsawan pastilah seorang pendoa yang baik, akan selalu mendoakan sanak saudara handai taulannya, bahkan selalu menitip salam, doa dan berkirim shalawat kepada handai taulannya bila kebetulan berjumpa titik simpulnya.. Bangsawan sasak nampaknya memang diwarnai dengan pola kesalehan pribadi muslim, sehingga tata nilai perilaku, pikiran dan harapan-harapannya sangat berorientasi pada nilai-nilai keislaman. Konon, bila tanda-tanda yang tujuh tidak melekat pada seseroang bangsawan sasak, maka ia siap diragukan kadar kebangsawanannya itu, jangan-jangan cuma karena turunan semata atau bahkan tempelan belaka.. Ahaai..

Tidak ada komentar: