Sabtu, 31 Mei 2008

Etnoforum


Pertemuan para pimpinan etnik di nusantara, akan diselenggarakan di bandung dalam waktu dekat. Kegiatan yang diberi label etnoforum ini adalah wahana komunikasi, informasi dan saling belajar antar suku-suku bangsa di indonesia. Dengan jumlah sekitar 300 an suku besar dan kecil seantero nusantara, merupakan daya yang kuat untuk bangsa ini melakukan apa saja. Kebangkitan negeri ini mensyaratkan perhatian dan penguatan keberdayaan suku - suku dalam berpartisipasi dan menyadari dirinya sebagai pemilik sah bangsa ini. Pertemuan ini sekaligus untuk memberikan kejelasan posisi khasanah kekayaan intelektual tradisional pada kancah kebangsaan ini. Seperti kita ketahui, khasanah tradisional kita banyak yang dicuri oleh bangsa lain, dengan berkongsi dengan pihak - pihak LSM Asing dan oknum - oknum nasionalis semu. Ragam Hias, folklore, ramuan obat dan bumbu masakan kita sudah diproduksi besar-besaran oleh pihak - pihak tertentu, tanpa ijin, informasi kepada pemilik pewaris pemelihara dari khasanah tradisi itu.
Konsep ABS ( akses and benefit sharing ) hanyalah angin surga yang dihembuskan oleh pemerintah dan kaum akademisi untuk meninabobokan para kepala- kepala suku, walau sampai saat ini hal itu cuma omongkosong belaka.
Sebagai penyelenggara, kalasunda dan majelis krama adat sasak (MKAS) lombok Nusa Tenggara Barat. Setiap utusan diharapkan menyampaikan gagasan dan pengalaman sebagai mutiara bangsa ini. Pertemuan ini adalah upaya menguatkan kembali indonesia dalam Kebangkitan Nasional yang kedua.

Etno

pharmanegara

Komite Olahraga Tradisional

Perhatian para budayawan, seniman dan pekerja seni tradisional sepulau lombok mengagas adanya suatu upaya untuk mengembangkan olahraga tradisional se nusa tenggara barat. Bertempat di Gedeng Miq emi ( Lalu Emi Suhaemi) senin, 26/5'08, dirumuskanlah langkah - langkah yang tepat untuk melakukan upaya yang konstruktif itu. Selama ini memang, ntb jarang sekali memenangkan olahraga import dari berbagai negara itu. Pertama, mungkin saja kita harus melakukan orientasi yang serius pada suatu jenis olahraga tertentu. Kedua, kita telah tertinggal pemahaman dan keahlian dengan daerah lain yang lebih dahulu mempelajarinya. Ketiga, sarana prasana olahraga import cenderung mahal, Keempat, instrumen keahlian dari instruktur olahraga tersebut sulit didapat. Kelima, daerah tidak punya post anggaran untuk memberangkatkan generasi muda dan instruktur ke negeri asal cabor yang bersangkutan. Keenam, nilai - nilai yang mengiringi dari olahraga tersebut cenderung tidak selaras dengan keyakinan dan model kerekatan sosial bagi masyarakat lokal di nusa tenggara barat. Untuk itu, upaya strategisnya adalah mengembangkan olahraga yang merupakan warisan budaya bangsa, warisan asli nenek moyang kita yang menjawab semua keresahan dari persoalan - persoalan teknis itu. Tapi karena bangsa ini sudah keburu sableng, kebarat-baratan maka olahraga tradisional tidak punya tempat di event - event nasional itu.
Namun, kita tidak boleh putus asa, momentum kebangkitan nasional ini kita manfaatkan untuk terus memperjuangkan eksistensi olahraga tradisi itu. Langkah - langkah inventarsasi dan membuat festival - festival merupakan gerakan yang dapat dilakukan untuk penguatan gagasan itu.

Pertemuan yang dipandu oleh koreografer Soekarno, dihadiri oleh para budayawan Ki Ageng Jelantik Sadarudin, Ki Ageng Seganteng Abdurrahim, Pengusaha Ahmad Fazzakir, Direktur Pusatka Kultur Suhaily Al Puniawi. Disepakati pada pertemuan ini dibentuk wadah untuk keterpanggilan ini dengan nama Komite Olahraga Tradisional disingkat KOTRA, sebagai ketua umum ditunjuk Lalu Suherman yang juga putra budayawan etno lombok Lalu Emi Suhaemi.

Lombok Heritage

Setelah beberapa tahun berdiri sasak heritage yang digagas oleh Lalu Pharmanegara bersama Lalu Satriawangsha dan Habiburahman faishal, dan beberapa tahun tertidur tanpa bangun – bangun, sementara desakan pemahaman terhadap situs – situs pewarisan semakin besar. Pertanyaan tentang asal atau kemaknaan peninggalan di lombok menjadi sesuatu yang sering menggoda telinga para budayawan muda di nusa tenggara barat. Atas berbagai keresahan itulah, Raden Agus Hadiyanto mengundang para budayawan untuk berdialog tentang semiotika arkeologis di kantor YLKMP jl menjangan no 9 mataram, jumat, 29 mei 2008. Berbagai petanda benda cagar budaya, cenderung tidak dapat dipahami oleh kaum muda hari ini, bahkan tidak sedikit yang menuduh sebagai kembali ke paganisme atau animisme – dinamisme. Konteks zaman yang berubah membuat kaum muda tidak lagi peduli pada situs – situs diwilayahnya, maka diperlukan upaya terus menerus menerangkan kemaknaan petanda – petanda pada menhir, artefak dll. Sebagai kebangkitan dari kesadaran itu dibentuklah lembaga yang diamanahkan untuk memperjuangkan heritage di nusa tenggara barat bernama LOMBOK HERITAGE. Pada pertemuan ini terpilih sebagai ketua pelaksana harian adalah Raden Agus Hadianto ( kedatuan sokong ) dibantu oleh, wakil – wakil ketua; Suhaili Al Puniawy ( mataram), Lalu Najatul Akbar ( kemali’ lingsar), sekretaris Lalu Alimuddin ( kerajaan selaparang), wakil sekretaris Lalu Siage ( Kerajaan Batudendeng), Bendahara Ahmad fazakkir ( rumak kediri) dan wakil bendahara Rohaye ( staf professional).

Untuk posisi dewan pengurus dipilih Lalu Pharmanegara sebagai Ketua, beranggotakan seluruh perwakilan lokus – lokus cagar budaya.

Kamis, 29 Mei 2008

Kongres Nasional Distribusi Kapital


Kegelisahan terhadap kemiskinan yang menyelimuti daerah - daerah tertinggal, termasuk di nusa tenggara barat, menggerakkan semangat untuk terus menerus menyelusuri permasalahan kemiskinan dan pemiskinan rakyat. Prinsip ekonomi pancasila, belum habis dipahami oleh birokrat dan intelektual kampusan membuat kelaparan dan penderitaan rakyat semakin menyayat. Kita disimpang jalan, menggunakan gagasan - gagasan komunisme tentu haram, sedangkan mengekor pada kapitalisme adalah jalan pahit yang dipilih oleh pemimpin bangsa. Lagi-lagi rakyatlah yang menderita ditengah mabuk liberalisme kaum terpelajar dan akademisi slebor. Sebagai bagian dari sayat penderitaan rakyat, sahabat - sahabat LSM yang pernah bekerja untuk ekonomi kerakyatan berkumpul mengais - ngais gagasan dari hikmah pengalaman bekerja diakar rumput. Berharap ada makna yang dapat digali dari kitab - kitab suci, aliran - aliran filsafat, kegagalan dan keberhasilan komunitas pada konsep rejeki, maka digagaslah sebuah perhelatan yang sepakat diberi nama KONGRES NASIONAL DISTRIBUSI KAPITAL yang insya allah diselenggarakan di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah. Didesa inilah pernah lahir dan bermukim, seorang pengabdi kemanusiaan bernaman zain al abid. Kongres dijadwalkan dapat dilaksanakan pada bulan nopember 2008, sambil mengumpulkan materi dari berbagai pihak yang peduli.

Pangreh Sasak

betapa banyak pengetahuan yang tersimpan dalam sejarah peradaban bangsa sasak, yang meliputi berbagai pengalaman dalam mengarungi sungai dialektika sebagai sebuah entitas. Upaya mengumpulkan berbagai kearifan dan saripati pengalaman itulah, para pemangku adat, budayawan, intelektual, seniman menyatukan dirinya dalam Pangreh Sasak, perkumpulan para penjawab masalah dan persoalan masyarakat adat sasak. Pangreh Sasak, yang digagas oleh Ki Ageng Jelantik Sadarudin bersama SB Lalu Pharmanegara, merupakan langkah untuk menyampaikan dalam sasak dengan ilmu - ilmu. Pangreh Sasak, adalah ruang belajar bagi orang sasak untuk mengeja tanda - tanda zaman yang terus berubah. Di Gedeng Ki Ageng Jelantik, di Kekalik Mataram, tekad dibulatkan, pembelajaran dihajatkan, dan sekaligus menyiapkan bahan - bahan untuk ikut serta dalam international years of astronomy (IYA ) 2009 bersama Kalasunda dan ITB Bandung.

Rabu, 28 Mei 2008

Indonesia Folklore Summit



Taman Budaya Sasak (TBS) mempersiapkan untuk menjadi tuanrumah indonesian folklore summit, pertemuan seni kerakyatan indonesia yang sebermula akan diselenggarakan bertepatan dengan kebangkitan nasional, diundur menjadi dibulan juni 2008.
Pertemuan yang digagas oleh Masyarakat Kesenian Nusantara ini akan menghadirkan para folklorist dari palembang darussalam, makasar, bali, palu, yogyakarta, surabaya, jakarta, maluku, papua, surakarta, pontianak, banjarmasin, palangkaraya, tentu saja se pulau lombok..
Diharapkan temu folklore ini menjadi ajang tahunan bagi seluruh folklorist etno dalam mengekpresikan harkat seni kerakyatan nusantara dipentas indonesia.

Senin, 05 Mei 2008

puisi puisi cinta pharmanegara

MAULID CINTA

Maulid cinta adalah hamparan kasihsayang;
setiap malapetaka adalah cinta bagi ketabahan
setiap sengketa adalah cinta bagi pembelajaran
setiap bencana adalah cinta bagi keimanan
setiap kesakitan adalah cinta bagi keteguhan
tersenyumlah bagi surga yang kau tanam dihatimu,
aroma ketuhanan adalm sukma..
lahirlah kembali dalam cinta..

jakarta, 2008


SURAT KASIH SAYANG

Sayangilah orang-orang yang membencimu,
mohonkan padanya saripati kehidupan
karena merekalah cermin jiwa yang mencintaimu dengan cara yang berbeda

Bila ia memberimu nestapa
maka syukurilah dalam segenap ketulusanmu

Jika kita berbuat baik hanya pada mereka yang baik, apalah maknanya?
Jika kita membalas kejahatan,
betapa hidup hanya disibukkan untuk melayani marah dan dendam

jakarta, 2008

ANDAI CINTA

andai cinta mencumbu kelopak bunga,
tiadalah terpisah harum dari rupa
andai cinta menemu sungainya,
ia akan menjadi sayur rindu dari danau keabadian
andai cinta menemu langitnya,
ia akan menjadi rembulan bagi ketidakberhinggaan
andai cinta dibenamkan dlam bumi,
ia akan menjadi magma dari gelora yang tiada terkira
andai cinta..

jakarta, 2008

RINDUKANLAH

Rindukanlah bening jiwamu;
keindahan dalam dahsyatnya keimanan,
kegelisahan pada peradaban yang kian suram
dan ketulusan mengabdi pada renta kemanusiaan

Padanya telah kau hapuskan segala khilaf dan dosa kepada dirimu..
engkau berdamai dengan dirimu sendiri..
telah ditemukannya gelombang menuju Tuhan,
dan telah kau cerahkan kalbumu dengan nyanyian nurani

Kini..
Jiwamu telah menjadi wahana bagi cahaya illahi;
lebih benderang dari mentari,
lebih indah dari purnama,
lebih harum dari setaman bunga..

jakarta, 2008